MALANG, Tugumalang.id – Dalam rangka memperingati HUT ke-78 Republik Indonesia, warga Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang menggelar Kalipare Ethnic National Carnival. Kegiatan ini melibatkan ribuan warga dari berbagai usia dan berlangsung hampir 24 jam.
Karnaval secara resmi diberangkatkan oleh Bupati Malang, Sanusi, dan Kepala Desa Kalipare Syaiful Anwar, serta jajaran, Selasa (5/9/2023) pukul 10.00 dan berakhir pada Rabu (6/9/2023) pukul 05.30 WIB. Dengan demikian, acara ini digelar hampir 24 jam. Meski berlangsung lama, karnaval berjalan dengan meriah dan ditonton puluhan ribu orang.
“Alhamdulillah acara sukses, dan puluhan ribu orang bisa bahagia,” kata Saiful Anwar, Kepala Desa Kalipare.

“Banyak masyarakat yang hadir dari luar daerah. Ada yang dari kecamatan lain. Ada juga yang dari Blitar, dan Tulungagung,” sebut Sekretaris Desa Kalipare, Ahmad Yusro. Berdasarkan pantauan tugumalang.id, ada sekitar 20-50 ribu orang yang memadati Kalipare untuk melihat karnaval. Pembawa acara, menyebut bahkan diperkirakan karnaval ini dihadiri lebih dari 20 ribu orang. Ada penonton yang mengaku datang dari Surabaya dan Lumajang.
Karnaval ini merupakan inisiasi dari warga yang kemudian difasilitasi oleh Pemerintah Desa Kalipare. Terdapat 21 grup dan lembaga yang mengikuti karnaval ini, mulai dari PAUD, SMA, hingga kelompok umum.

Mereka menggunakan pakaian adat sesuai tema yang dibuat sekreatif mungkin dan berjalan menyusuri rute karnaval dari Dusun Sumbermaron menuju ke Dusun Krajan. “Rutenya kurang lebih dua kilometer,” kata Yusro.
BACA JUGA: Mulai Hari Ini, Polres Malang Tak Akan Keluarkan Izin Cek Sound
Baju adat yang dikenakan para peserta ini sangat beragam. Ada yang mengenakan baju adat Jawa, Madura, Dayak, Bugis, bahkan ada yang memakai kostum leak dari Bali.
Rangkaian acara karnaval ini juga dimeriahkan dengan kegiatan cek sound yang digelar satu hari sebelumnya, yaitu pada Senin (4/9/2023) malam. Sebanyak 17 truk memeriahkan gelaran cek sound ini.

Meski dihadiri puluhan ribu orang dan berlangsung selama lebih dari satu hari, kegiatan cek sound dan karnaval di Desa Kalipare berlangsung dengan tertib dan kondusif.
Selain cek sound, karnaval ini juga menghadirkan adu sound yang cukup menghibur warga. Ada sound yang diangkut dengan truck, dan ada yang diangkut dengan fuso.
Sound yang diangkut dengan fuso ini yang mencuri perhatian warga. Ada sekitar 8 fuso sound yang tampil bergantian. Adu nyaring dan kreatifitas.
Untuk menyewa sound dan fuso ini, warga tidak segan merogoh kocek dalam-dalam dengan sistem iuran.”Kita habis sekitar Rp 40 juta semuanya, masyarakat kompak dan senang meski iuran lumayan mahal,” kata Muhin, salah seorang panitia dari Dusun Pitrang Laok atau Pitrang Kidul.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko