Tugumalang.id – CEO Ngalup.co sebagai startup yang berbasis di Kota Malang mendapat kepercayaan untuk menjadi mentor dan juri 5th Korea ASEAN Business Model Competition 2024.
Acara yang digelar oleh Kementerian Koperasi dan UKM bersama Ministry of SMEs and Startups (MSS) Korea itu ditujukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Diketahui, kawasan Asia Tenggara telah dikenal sebagai Macan Asia berkat kekuatan perekonomiannya. Di era transformasi teknologi saat ini, ekosistem stratrup di kawasan ASEAN itu telah bertumbuh dengan pesat. Bahkan kawasan ini diprediksi akan mengalami pertumbuhan ekonomi digital mencapai USD 2 triliun pada 2030.
Baca Juga: Gabung Community Ngalup.co, Raih Funding Sampai Ikut Ajang Internasional
Hal itulah yang melatarbelakangi Kementerian Koperasi dan UKM bersama Ministry of SMEs and Startups (MSS) Korea untuk menggelar the 5th Korea-ASEAN Business Model Competition 2024. Acara rutin tahunan itu digelar untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (SDG’s).

Dalam kompetisi itu, ada sejumlah startup yang terlibat, yakni REharvest Co, Ltd. (Korea), NUXCLE (Indonesia), RIFFAI (Laos), Millennial Flavor Town (Korea), Reclimate Sdn Bhd (Malaysia), BIKI (Indonesia), Faradays Energy (Malaysia), Print Squares (Laos) hingga Goat Farm (Korea).
CEO Ngalup.co, Andina Paramitha mendapat kesempatan menjadi mentor dan memberikan materi kepada peserta. Dalam kesempatannya, dia memaparkan soal sustainable scaling.
Baca Juga: Ekspansi ke Indonesia Timur, Ngalup.co Gerakkan Ekosistem Kreatif
“Saya memberikan materi mengenai sustainable scaling. Startup yang ingin tumbuh besar tidak hanya perlu fokus pada ekspansi, tetapi juga pada sustainable scaling mengembangkan bisnis tanpa mengorbankan stabilitas jangka panjang,” ucapnya, Rabu (17/10/2024).
Menurutnya, dengan memahami cara menyeimbangkan inovasi dan efisiensi, startup dapat bertumbuh secara berkelanjutan. Dengan demikian, resiko burn out sumber daya bisa diantisipasi dan siap menghadapi perubahan pasar.
“Tanpa strategi scaling yang berkelanjutan, ekspansi yang cepat justru bisa menjadi ancaman bagi kelangsungan bisnis,” jelasnya.
Dikatakan, pertimbangan utama saat meningkatkan skala bisnis secara berkelanjutan yang efisiensi energi, optimalisasi sumber daya, pengurangan limbah sangat penting diketahui oleh para peserta.
“Disini, peserta dibimbing untuk mengetahui cara menilai dampak lingkungan jangka panjang dari pertumbuhan bisnis dan cara cara untuk menguranginya. Lalu pendekatan untuk meningkatkan skala yang memprioritaskan manusia dan bumi, bukan hanya keuntungan,” tuturnya.
Bukan hanya menjadi mentor, CEO sturtup asal Malang yang akrab disapa Andien itu juga dipercaya menjadi dewan juri dan bersanding dengan juri dari negara lainnya.
Adapun jajaran juri yang terlibat yakni Siti Azizah Depuuty for Entrepreneurship Ministry of Cooperatives and SMEs RI, Meliadi Smbiring Senior Advisor Green Business Center (GBC), Thomas Thimas CEO ASEAN CSR Network, Choonghyun Lee Executive Director ASEAN-RoK S&T Cooperation Center.
Kemudian juga ada Jaesung Lee Sub Regional Director Global Green Growth Institute (GGGI), Nicole Nguyen ASEAN Vice Chair Global Impact Fintech, David Sehyeon Baek Chief Strategy Officer NPCore.Inc, Diah Yusuf Founder Indonesia Prima & Director Women Economic Forum dan Elan Lockman CEO & Co-FOunder ATA Plus SDN BHD.
Para juri tersebut menekankan pentingnya inovasi yang berdampak nyata. Dimana, model bisnis harus lebih dari sekadar ide bagus dan harus bisa diimplementasikan. Lalu relevan dengan kebutuhan pasar hingga menawarkan solusi yang berkelanjutan.
“Selain itu, fokus pada kolaborasi lintas budaya dan kemampuan startup untuk beradaptasi dengan cepat dalam ekosistem global menjadi kunci penilaian. Yang paling penting, juri mencari model bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga mampu menciptakan perubahan sosial yang positif,” tandasnya.
Sebagai informasi, kompetisi ini dimenangkan oleh Milenial Flavor Town (Korea) sebagai Juara 1. Kemudian Juara 2 diraih oleh Reharvest (Korea) dan Rebricks Indonesia sebagai Juara 3.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A