Tugumalang.id – Dalam artikel ini akan dijelaskan cara mencari jodoh ala santri. Pernikahan dalam Islam merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling lama, bahkan hukum asal menikah adalah sunah yaitu bagi siapa pun yang menjalankannya akan mendapatkan pahala. Namun, hukum tersebut bisa berubah sesuai dengan kondisinya.
Secara etimologi menikah bermakna “berkumpul” atau “bersetubuh” sedangkan secara terminologi menurut Syekh Zakaria Al-Anshari pernikahan adalah akad yang menyimpan makna diperbolehkannya bersetubuh dengan menggunakan lafaz nikah atau sejenisnya.
Untuk menuju pelaminan, setiap orang akan mencari calon pasangan yang ideal menurut versinya, begitu juga dengan santri. Lalu bagaimana calon pasangan ideal versi santri?
Baca Juga: Arief Wahyudi, Santri Pengusaha Sukses dari Unisma
1. Wajah bukan yang utama
Kebanyakan santri tidak mencari pasangan yang hanya bagus dalam tampilan fisiknya namun juga unggul dalam bidang keagamaan dan akhlak. Bagi mereka kecantikan atau ketampanan bukanlah prioritas utama dalam menentukan calon pasangan.
Mencari jodoh itu seperti orang memancing ikan di air, kalau ingin hasil pancingannya bagus maka bukan hanya mencari di tempat yang strategis saja, tapi juga harus dengan umpan yang berkualitas.
Artinya, jika ingin mencari jodoh yang ideal carilah mereka di lingkungan yang baik seperti di pesantren, kampus dan di tempat baik lainnya. Karena tanaman subur tidak akan tumbuh di atas tanah gersang.
2. Jodoh dianggap cerminan diri
Selain mencari di tempat yang sesuai, santri juga berusaha memperbaiki diri untuk memantaskan dirinya dengan calon pasangannya. Ini seperti yang dikatakan dalam Alquran bahwa jodoh adalah cerminan diri sendiri.
Baca Juga: Diduga Lecehkan Puluhan Santriwati, Pengasuh Ponpes di Tajinan Jadi DPO Polisi
Pendeknya, orang yang agamis juga akan mencari jodoh yang agamis. Untuk itulah, santri selalu berikhtiar untuk memebetuk diri menjadi lebih baik.
3. Pasangan ideal agamis
Pengetahuan yang masyhur bagi para santri dalam mencari jodoh adalah hadis sahih yang berbunyi “pilihlah wanita yang agamis, maka kamu akan beruntung”. Dari hadis ini memberikan rambu-rambu bagi setiap orang, termasuk santri, yang sedang mencari jodoh agar mencari calon istri atau suami yang agamis, punya iman.
Dalam Islam sendiri suami ideal adalah mereka yang berpegang teguh pada agama. Dia akan menjadi sosok pemimpin yang baik dalam mengarungi rumah tangga dan memilki tanggung jawab besar sebagai penyandang status kepala keluarga.
Begitupun istri ideal, dia yang berkualitas dalam bidang keagamaannya. Artinya, perempuan yang memilki karakter agamis diyakini oleh santri akan menjadi istri sekaligus calon ibu yang baik bagi anak-anaknya nanti.
4. Menggunakan jalur taaruf
Taaruf dalam Islam bukan berarti berkenalan seperti yang dipahami oleh kebanyakan para remaja zaman sekarang, yang lebih menjurus pada istilah pacaran. Taaruf secara harfiah bermakna saling mengenal sebelum menuju jenjang yang serius yakni pernikahan.
Biasanya mereka yang akan taaruf melalui perantara dengan cara bertanya pada orang terdekat seperti tetangganya, teman atau gurunya terkait kepribadiannya. Dari situ santri bisa dapat informasi lengkap tentang calon, sehingga bisa dijadikan pijakan untuk lanjut menikah atau mencari yang lain.
5. Dijodohkan Kiai
Dalam dunia santri, tidak jarang mereka mencari jodoh dengan cara meminta tolong pada sang Kiai atau Bu Nyai agar dicarikan jodoh yang pas dan baik. Cara ini, biasanya juga ada proses taarufnya yaitu melalui sang guru.
Penulis: Vina Lailatul Maskuro (magang)
Editor: Herlianto. A