Malang, Tugumalang.id – Fenomena bunuh diri di Malang, Jawa Timur, masih menjadi sorotan media. Kasus terbaru kembali mengingatkan bahwa bunuh diri bukanlah jalan keluar dari masalah. Masih ada banyak solusi dan pihak-pihak yang siap membantu.
Imbauan ini disampaikan oleh Ketua Umum Yayasan Mahargijono Schutzeberger, Sofia Ambarini, S.Kom, MM, menyusul dugaan kasus bunuh diri yang terjadi di Kota Malang pada Kamis (10/4/2025).
Seperti diberitakan, seorang warga ditemukan meninggal dunia di bawah Jembatan Tunggulwulung-Tlogomas (Tunggulmas) sekitar pukul 05.30 WIB. Dugaan sementara, korban meninggal akibat bunuh diri.

“Peristiwa seperti ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Ini bukan hanya kabar duka bagi keluarga korban, tapi juga pengingat bahwa kita perlu meningkatkan kesadaran dan respons bersama terhadap isu kesehatan mental,” ujar Sofia.
Akar Masalah Bukan Sekadar Satu Malam
Sofia menjelaskan, keputusan untuk mengakhiri hidup biasanya tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada akumulasi perasaan putus asa, tekanan psikologis, kesepian, hingga gangguan mental yang tidak tertangani.
“Menurut saya, korban menunjukkan tanda-tanda pergumulan batin yang mendalam. Ini menandakan pentingnya ruang aman bagi setiap individu untuk bisa bercerita tanpa takut dihakimi,” jelas Ketua Gerakan Malang Raya Sehat Jiwa itu.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan sosial di berbagai lingkungan, mulai dari keluarga, kampus, hingga komunitas. Mahasiswa, terutama yang merantau, disebut sebagai kelompok yang cukup rentan.
“Mereka jauh dari rumah, menghadapi tekanan akademik, tuntutan sosial, dan rasa kesepian yang bisa sangat dalam,” ujarnya.
Pentingnya Kepekaan Sosial
Sofia mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda gangguan psikologis, seperti perubahan perilaku, menarik diri dari lingkungan, atau kehilangan minat terhadap aktivitas yang dulu disukai.
“Kadang, pertanyaan sederhana seperti ‘Apa kabar?’ yang disampaikan dengan empati bisa menjadi penyelamat,” tegasnya.
Ada Layanan Bantuan, Semua Gratis
Bagi masyarakat Malang Raya yang membutuhkan bantuan atau ingin melaporkan indikasi bunuh diri, bisa menghubungi layanan Malang Raya Sehat Jiwa. Hotline ini aktif sejak 2023 dan dapat diakses kapan pun di nomor 0813-7888-98.
“Layanan ini gratis dan bisa dimanfaatkan siapa saja yang mengalami krisis atau melihat seseorang yang menunjukkan tanda-tanda rentan bunuh diri,” jelas Sofia.
Jangan Diam, Bunuh Diri Bisa Dicegah
Pesan utama dari imbauan ini jelas: bunuh diri bisa dicegah. Ada banyak pihak yang peduli dan siap membantu. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian untuk berbicara, dan kepedulian untuk mendengar.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
redaktur: jatmiko
Kontak Bantuan
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri Anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas dan rumah sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan.
Beberapa pendampingan bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri via e-mail [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
Anda juga bisa menghubungi Gerakan “Into The Light” via Facebook di IntoTheLightID atau Twitter @IntoTheLightID. Anda juga bisa menghubungi via e-mail di [email protected].
Anda juga menghubungi Save yourself melalui Facebook Save Yourselves atau Instagram @saveyourselves.id, atau via Line di @vol7047h. Website layanan konseling ini bisa dilihat di saveyourselves.org.