Minggu lalu saat sedang liburan di Bali bersama keluarga dan mertua, saya harus beberapa kali minta maaf kepada teman akrab yang seorang jenderal. Penyebabnya meski kami sama-sama tinggal di satu kawasan yakni Nusa Dua Bali, namun tidak bisa ketemu.
Alhamdulillah teman itu bisa menerima dan memahami semua yang saya sampaikan. Sebagai gantinya, saya janji untuk silaturahim di Jakarta atau salah satu negara tempatnya beraktivitas setelah dari Bali.
Jumat malam (28/5/2022) saat berada di Seminyak setelah mau melihat matahari terbenam dari teras resto Mr Wayan lantai 3 Beachwalk Shoping Center Pantai Kuta, Badung, Bali, saya komunikasi sama teman itu. Ternyata sedang di Bali bersama istrinya untuk urusan acara internasional.
Selama beberapa saat kami intens komunikasi lewat WhatsApp. Setelah itu sama-sama istirahat.
Sabtu pagi (29/5/2022) ketika sedang santai saat bangun tidur, teman itu telefon saya. Beliau lagi olahraga.
Kami mendiskusikan beberapa hal yang ringan-ringan. Teman itu menginfokan bahwa kembali ke Jakarta sore harinya. Menjelang berangkat hanya di hotel saja, tidak ada aktivitas khusus.
“Jika Pak Aqua ada waktu silakan ke sini sekitar pukul 10.00. Kita ngobrol di salah satu resto hotel ini. Mungkin ada juga teman lain yang mau bergabung,” ujar teman itu ramah.
Sebelumnya rombongan saya telah berencana pagi itu setelah sarapan jalan-jalan ke Bedugul, Tabanan. Dalam kondisi normal dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dari Nusa Dua.
Saya memperkirakan bisa tiba kembali di Nusa Dua sebelum teman itu balik ke Jakarta. Sehingga kami bisa ketemu meski hanya sebentar.
Yakin Keputusan TUHAN
Paginya saya mohon maaf karena tidak bisa ketemu teman itu. Sebagai gantinya menyampaikan rencana setelah kembali dari Bedugul menemuinya.
Ternyata untuk mencapai Bedugul penuh perjuangan. Jalannya macet dan kendaraan yang umumnya dikendarai wisatawan nusantara merayap.
Mobil yang kami tumpangi tiba di sana setelah “berjuang” hampir tiga jam dari Nusa Dua. Kondisi makin parah karena hujan lebat.
Saat pulangnya tidak jauh berbeda. Meski hujannya telah reda. Jalannya tetap macet.
Beberapa jam sebelum teman itu meninggalkan Bali, saya kembali kirim WhatsApp ke beliau. Menyampaikan permohonan maaf lagi karena sore itu tidak bisa menemuinya sebab masih di Bedugul.
“Tidak apa-apa Pak Aqua. Saya pamit sore ini balik ke Jakarta. Lain kesempatan kita bisa jumpa lagi. Salam untuk keluarga,” respon teman itu.
Saya meyakini bahwa tidak dapatnya kami bertemu, sudah merupakan keputusan TUHAN. Manusia hanya dapat berniat baik dan berencana, namun Sang Pencipta yang memutuskannya.
Semoga dalam waktu dekat kami bisa jumpa meski jadwal kami sama-sama padat. Aamiin ya robbal aalamiin…
>>>🇮🇩Dari lounge Batik Air Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten sambil menikmati suasana sepi, saya ucapkan selama membiasakan minta maaf jika memang merasa bersalah. Salam hormat buat keluarga. 20.00 01062022😃🇮🇩<<<
*Doktor Ilmu Komunikasi, Motivator Nasional, Penulis Buku best seller Trilogy The Power of Silaturahim
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id