Tugumalang.id – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jatim II memperingati Hari Pabean Internasional 2025 pada Selasa (21/1/2025). Acara itu juga diwarnai dengan penyerahan penghargaan kepada pengusaha rokok hingga pelaku UMKM yang menembus pasar Eropa.
Kepala Kanwil DJBC Jatim II, Agus Sudarmadi menyampaikan bahwa ada 9 pelaku UMKM dan pengusaha rokok yang diberikan penghargaan atas kontribusi mereka dalam menyumbang penerimaan negara.
“Negara tak akan berjalan tanpa pembayar pajak. Mereka lah sebenarnya kasta tertinggi dari rakyat, sehingga perlu kita apresiasi. Kami juga memberikan apresiasi kepada UMKM kecil yang bisa menembus pasar ekspor, ini bisa menjadi teladan,” tuturnya.
Baca Juga: Dukung UMKM, Polinema Hibahkan Peralatan Pasteurisasi Guna Tingkatkan Kapasitas Produksi Keju Mozzarella
Tak hanya mengurusi soal rokok, Kanwil Bea Cukai Jatim II juga punya program pembinaan untuk mengembangkan UMKM, bahkan sampai ekspor produk ke Eropa. Ratusan pelaku UMKM telah dibina hingga naik kelas.
“Mulai dari UMKM sabuk, keripik, sambal dan lainnya. Mereka sampai bisa ekspor dan menembus pasar Eropa,” ungkapnya.
“Ini yang keripik itu ekspor sampai satu kontainer, bayangkan berapa banyak itu kripiknya. Nilainya sekitar Rp 90 jutaan,” sambungnya.
Kedepan, pihaknya berkomitmen akan terus melanjutkan program pembinaan UMKM. Mulai dari pelatihan ekspor, membantu perizinan hingga relaksasi pajak.
Selain kepada pelaku UMKM, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada KPP Bea Cukai Malang. Sebab untuk pertama kali dalam sejarah, KPP Bea Cukai Malang mencatatkan peningkatan signifikan dalam hal penerimaan negara.
Baca Juga: Anggaran Pengembangan UMKM Kota Malang 2025 Diproyeksikan Turun Jadi Rp 1,3 Milyar
“Untuk pertama kali dalam sejarah, penerimaan negara KPP Bea Cukai Malang mencapai Rp 5 triliun lebih,” ujarnya.
Melihat capaian itu, pihaknya menilai bahwa kesadaran terhadap pembayaran cukai semakin meningkat di wilayah Malang. Bahkan, pelaku UMKM kecil juga banyak memberikan berkontribusi.
Sementara itu, Owner Bangzae, Zaenal Efendi, salah satu pelaku UMKM penerima penghargaan dari Kanwil DJBC Jatim II menyampaikan rasa syukurnya.
Sebab, usaha kecilnya terus berkembang usai mendapat pendampingan dari Kanwil DJBC Jatim II, bahkan mendapat penghargaan.
“Produk saya keripik buah dan sayur. Jadi setelah mendapat pendampingan dari Kanwil DJBC Jatim II, kami bisa ekspor sampai ke Eropa yakni Ceko,” ungkapnya.
Setidaknya 950 kilogram produk keripik bisa diekspor ke Eropa setiap bulannya. Baginya, pendampingan dari Kanwil DJBC Jatim II merupakan titik balik kebangkitan perkembangan usahanya.
“Banyak ilmu mengenai ekspor diberikan. Kan teman teman UMKM ini sulit melakukan ekspor dan Bea Cukai hadir memberikan peran kepada kami,” ucapnya.
“Kanwil DJBC Jatim II membantu mencarikan buyer juga, lalu juga perizinannya dan semua gratis. Dulu kan teman teman UMKM takut ada pungli, jadi kami dulu pakai pihak ketiga yang itu ternyata biayanya besar. Sementara dari pendampingan Kanwil DJBC Jatim II ternyata ini gratis,” ungkapnya.
Menurutnya, Kanwil DJBC Jatim II kerap melibatkan pelaku UMKM untuk berkembang dengan pelatihan hingga mempertemukan dengan pengusaha yang sudah kerap melakukan ekspor produk, bahkan langsung dengan calon buyer.
“Kami juga diajari agar bisa mandiri. Banyak lo yang dibina Kanwil DJBC Jatim II sepertinya ratusan,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A