Tugumalang.id – Money politic menjadi salah satu kerawanan di dalam Pilkada Kota Malang 2024. Hal itu disampaikan oleh Koordinator Humas dan Media Badan Pengawan Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Ahmad Ali Imron.
Ali Imron menyampaikan bahwa Kota Malang masuk dalam kategori kerawanan pilkada yang cukup tinggi di Jatim. Secara nasional, tingkat kerawanan Kota Malang menempati urutan ke 84.
Menurutnya, kerawanan berpotensi terjadi saat tahapan kampanye dan tahapan penghitungan suara. Dalam tahapan kampanye, ada beberapa indikator kerawanan yang berpotensi terjadi di Kota Malang. Mulai black campaign, disinformasi, ujaran kebencian hingga terjadinya money politic.
Baca Juga: Bawaslu Amankan Terduga Pelaku Money Politic di Kota Batu
“Money politic termasuk cukup tinggi di Kota Malang ketimbang daerah lain. Proses money politic banyak ditemui di tahapan kampanye dan masa tenang. Itu kami melihat, di pilkada sebelumnya,” kata Ali.
Kemudian dalam tahapan penghitungan suara, Ali menyebut bahwa potensi kerawanannya yakni terjadinya manipulasi hasil pungutan suara.
Di sisi lain, Ali mengatakan bahwa Jatim masuk dalam 5 provinsi dengan kerawanan yang tinggi bersama Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur.
“Kalau Provinsi Jawa Timur masuk pada urutan ketiga dengan kerawanan tinggi,” ujarnya.
Kini, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama sama mengawal jalannya proses demokrasi Pilkada Serentak 2024 dapat berlangsung dengan kondusif, aman dan damai.
“Kami ingin bersinergi untuk turut mengawasi, jalannya proses pilkada di Kota Malang dan Kabupaten Malang. Karena kita tahu kalau melihat indeks kerawanan, paling rawan di tahapan, kampanye dan tungsura. Intinya kami mengajak semua pihak mengawasi,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A