MALANG, Tugumalang.id – Wali murid SDN 3 Mendalanwangi, Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang membangun ruang kelas secara swadaya. Ini mereka lakukan karena sejak tahun 2006, di SD tersebut hanya ada lima ruang kelas dan tak bisa menampung semua murid.
“Rombongan belajar kan ada enam, kelas satu sampai kelas enam. Berhubung kami punya lima (ruang) kelas, itu otomatis kurang satu (ruang kelas),” ujar Suyanto, guru kelas enam SDN 3 Mendalanwangi saat ditemui, Senin (20/2/2023).
Lima kelas itu pun tak semuanya digunakan untuk kelas. Satu ruang kelas digunakan untuk Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) atau ujian online, sehingga penuh dengan komputer dan laptop.
Untuk menyiasati kekurangan ruangan ini, Suyanto mengatakan para murid memakai ruang kelas secara bergantian. Ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang.
Namun, sistem ini dikeluhkan wali murid karena anak-anak mereka pulang sekolah sore. Akhirnya dilakukan rapat besar dan para wali murid bersepakat untuk membangun satu ruang kelas lagi.
“Jadi sebetulnya ini murni dari wali murid,” kata Yanto.
Ini bukan pertama kalinya bangunan di SDN 3 Mendalanwangi dibangun oleh wali murid. Sebelumnya, wali murid pernah membangun ruang kelas yang kini ditempati siswa kelas empat. Mereka juga membangun tempat parkir dan musala.
“Mulai dulu itu, kegiatan-kegiatan pembangunan memang diserahkan kepada wali murid,” kata Yanto.
Saat melakukan kegiatan pembangunan, para wali murid menyumbangkan apa saja yang mereka punya, seperti pasir, uang, hingga tenaga kerja. Untuk membangun ruang kelas ini, biaya yang dikeluarkan oleh wali murid ditaksir mencapai Rp 60 juta.
Ruang kelas yang dibangun ini terlihat masih belum selesai. Lantainya masih berupa tanah, dindingnya masih berupa bata, serta tidak ada jendela dan pintu. Untuk menyelesaikan ruang kelas berukuran 8×9 meter tersebut, dibutuhkan uang sekitar Rp 60 juta lagi.
Saat ditanya mengenai bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Yanto mengatakan pihaknya sudah mengajukan dua kali. Pengajuan pertama di tahun 2021 sempat mendapat respon, lalu tak ada kabar. Pengajuan kedua di tahun 2023, Yanto berharap ada kabar baik.
“Kemarin itu Pak Roni (Kepala Desa Mendalanwangi) langsung maju ke Dinas Cipta Karya dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Mudah-mudahan (bantuan bisa turun),” kata Yanto.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko