Tugumalang.id – Pertapa, suatu istilah yang sering kali mencuri perhatian kita. Mereka adalah individu yang dengan penuh dedikasi mengisolasi diri mereka dari dunia luar untuk mencari pencerahan spiritual.
Salah satu hal yang sangat menarik dari kehidupan seorang pertapa adalah kemampuan mereka untuk bertahan hidup tanpa makan dan minum selama berbulan-bulan. Bagaimana mereka melakukan itu? Apakah ada rahasia di balik kemampuan luar biasa ini?
1. Keajaiban Tubuh Manusia
Dalam usaha untuk memahami bagaimana para pertapa bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum berbulan-bulan, kita perlu mengakui keajaiban tubuh manusia itu sendiri. Tubuh kita memiliki kemampuan yang luar biasa untuk beradaptasi dan bertahan hidup dalam kondisi ekstrem.
Salah satu contohnya adalah kemampuan kita untuk menggunakan energi yang tersimpan dalam bentuk lemak sebagai sumber nutrisi utama.
BACA JUGA: 5 Tips Mengontrol Emosi Tanpa Menyakiti Orang Lain
Saat seseorang tidak mengonsumsi makanan, tubuhnya secara bertahap akan mulai memecah lemak yang tersimpan menjadi zat yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini dikenal sebagai “ketosis” di mana tubuh menghasilkan senyawa kimia yang disebut “keton”. Keton ini memberikan energi bagi tubuh, menggantikan kebutuhan akan karbohidrat yang biasanya diperoleh dari makanan.
2. Latihan Spiritual dan Kontrol Pikiran
Selain kemampuan alami tubuh untuk bertahan hidup tanpa makanan, para pertapa juga mengandalkan latihan spiritual dan kontrol pikiran yang kuat. Mereka mempelajari teknik meditasi dan yoga yang memungkinkan mereka untuk memperkuat konsentrasi, mengendalikan nafsu makan, dan menenangkan pikiran.
Dengan memfokuskan pikiran mereka pada pencarian spiritual dan mengurangi perhatian mereka terhadap keinginan duniawi, para pertapa dapat mengurangi kebutuhan fisik akan makanan dan minuman. Mereka belajar untuk melepaskan ketergantungan pada zat-zat materi dan mengandalkan sumber energi internal yang ada dalam tubuh mereka.
3. Pengalaman Spiritual yang Mendalam
Bagi para pertapa, penolakan makan dan minum bukanlah sekadar bentuk pengendalian diri fisik semata. Ini adalah bagian dari perjalanan spiritual mereka yang mendalam. Dalam keadaan puasa yang ketat, mereka memasuki keadaan meditatif yang lebih dalam dan mendapatkan pengalaman spiritual yang luar biasa.
BACA JUGA: Mitos Asli Kabupaten Malang, Kera Penghuni Pemandian Wendit Itu Jelmaan Prajurit Majapahit
Tanpa distraksi makanan dan minuman, para pertapa dapat mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi dan mengalami penggalian yang lebih dalam ke dalam diri mereka sendiri. Mereka percaya bahwa dengan melepaskan ketergantungan pada benda materi, mereka dapat mencapai pemahaman yang lebih besar tentang kehidupan dan hakikat keberadaan.
Penulis: Imam A. Hanifah
editor: jatmiko