MALANG – Untuk mengatasi banjir di kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Soehat), Pemkot Malang mengajukan anggaran sebesar Rp 128 miliar. Anggaran itu sedang diajukan ke Pemprov Jawa Timur. Pasalnya, Jalan Soehat merupakan jalan provinsi.
Pemkot Malang perlu mengambil langkah cepat tersebut. Mengingat, Jalan Soehat merupakah salah satu kawasan langganan banjir yang parah saat hujan lebat. Banjir terakhir terjadi beberapa Selasa (5/1/2021) lalu. Terjadi banjir di 12 lokasi yang cukup parah. Salah satunya kawasan Soekarno Hatta-Sudimoro.
Wali Kota Malang, Sutiaji menegaskan, penyebab banjir di Kota Malang lebih karena adanya saluran drainase yang tersumbat sampah. Pasca banjir lalu, dirinya langsung turun lokasi dan menemui banyak sampah di saluran drainase.
“Kalau kasusnya ini kami sudah punya DED-nya (Detail Enginerin Design) untuk crossing. Sudah kami mintakan ke provinsi, karena ini jalan provinsi. Anggarannya cukup besar kurang lebih sampai Rp 128 Miliar,” kata dia.

Namun, anggaran sebesar itu hanya terbatas untuk mengatasi banjir di kawasan Soekarno Hatta saja. Dari patung pesawat ke Jembatan Soehat. Menurut Sutiaji, jika lokasi itu teratasi, maka akan menyelesaikan pula banjir di area kawasan Borobudur hingga Kedawung.
“Tapi ini memang belum sampai menjangkau wilayah lainnya. Seperti di kawasan Bareng misalnya. Itu kan juga langganan banjir. Nanti akan ada simulasi, Insya Allah akan kita ketahui penyebab banjirnya,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan menggencarkan kembali program Gerakan Ambil Sampah dan Sedimen (GASS). Dengan harapan titik-titik banjir semakin hari akan semakij berkurang.