Tugumalang.id – Di dunia dengan teknologi yang maju, saat ini informasi menyebar dengan sangat cepat melalui media sosial. Ini membuat mendengar menjadi kemampuan yang lebih penting dari sebelumnya.
Banyak terlupakan oleh kita bahwa belajar mendengarkan satu sama lain dengan baik dapat membantu membangun hubungan, memecahkan masalah, bahkan membangun kepercayaan dengan orang lain.
Dalam sebuah komunikasi, tentu kita tidak bisa terus menerus menjadi seorang pembicara. Ada kalanya, kita harus mendengarkan dengan baik. Kemampuan mendengarkan terbagi menjadi dua, yaitu kemampuan mendengarkan secara aktif (active listening) dan kemampuan mendengarkan secara pasif (passive listening).
Baca Juga: Tips Mulai Usaha Angkringan Ramai Pembeli
Active listening merupakan kemampuan untuk mendengarkan dengan fokus memperhatikan atas setiap kata yang diucapkan pembicara dan menanggapinya kemudian dengan baik pula.
Sedangkan, dalam passive listening, pendengar hanya mendengar omongan pembicara, namun kehilangan inti pesan yang diciptakan dan tidak menanggapinya dengan baik.
Manfaat active listening skill dalam kehidupan kita
Komunikasi yang efektif membutuhkan kemampuan untuk dapat mendengar dengan efektif sehingga kita bisa mengerti pesan yang disampaikan. Dengan kemampuan active listening kita dapat memberikan perhatian penuh kita kepada pembicara, baik itu ucapan, bahasa tubuh, bahkan penampilan. Selain itu belajar active listening dapat memberikan beberapa manfaat lainnya:
Baca Juga: Yuk Simak Tips Manajemen Waktu Ala Maudy Ayunda Agar Selalu Produktif
1. Memudahkan kita untuk paham dengan topik yang disampaikan pembicara
Kemampuan ini akan membuat kita lebih mudah untuk menyerap dan memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain serta dapat meresponnya dengan baik.
2. Membangun kepercayaan
Dengan kita mendengar secara aktif dan paham atas apa yang orang lain sampaikan akan membantu kita untuk membangun kepercayaan orang lain terhadap kita. Sehingga, kita akan menjadi orang yang dipercaya untuk menjadi tempat bercerita.
3. Menghindari kehilangan informasi penting
Active listening turut membantu kita untuk mendengarkan secara detil yang disampaikan orang lain. Hal ini yang akan membantu kita meminimalisir kehilangan informasi penting yang kita tangkap dalam komunikasi.
4. Membangun koneksi
Dalam hal ini, kita tidak hanya akan membangun koneksi dan hubungan baik dengan kerabat dekat kita, tetapi juga kepada rekan kerja, pelanggan, bahkan orang-orang baru. Hal tersebut dapat terjadi karena keterampilan ini membuat pembicara merasa dihargai karena kita mendengarkan dan merespons dengan baik pula.
Baca Juga: 5 Tips untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking
Ciri-ciri orang dengan kemampuan active listening skill
Untuk dapat memahami lebih lanjut tentang kemampuan ini, kita dapat meniliknya melalui ciri-ciri dari orang yang memiliki kemampuan untuk mendengarkan secara aktif.
1. Menunjukan empati
Aspek penting dalam kemampuan ini merupakan bagaimana cara kita menunjukkan empati kepada pembicara, hal ini dapat membuat mereka merasakan kenyamanan ketika berbicara kepada kita.
2. Bersifat interaktif
Memberikan tanggapan yang tepat menandakan bahwa kita memahami pesan yang diucapkan pembicara. Interaksi yang diberikan tidak serta merta berupa tanggapan dalam bentuk ucapan, tapi juga bisa dengan respon non verbal seperti, angggukan, senyuman, dan kontak mata.
3. Terjalinnya komunikasi dua arah
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Dengan active listening, kita tidak hanya dapat mendengarkan secara seksama apa yang disampaikan, tetapi juga meresponnya dengan baik, sehingga komunikasi yang terjadi juga akan semakin efektif.
Cara mengembangkan active listening skill
Agar kita bisa mengasah kemampuan ini dan membantu kita menjalin komunikasi yang efektif, berikut merupakan beberapa cara dalam mengasah skill active listening yang dapat kita praktikkan.
1. Berusaha untuk tetap berpikiran terbuka
Langkah awal dalam mempelajari kemampuan ini adalah dengan mendengarkan tanpa menilai dan menghakimi orang yang berbicara dengan mengkritik hal-hal yang dia ceritakan di dalam benak kita. Berpikiran terbuka juga berarti kita akan mendengarkan dan berusaha memahami pesan yang disampaikan, bukan dengan melihat siapa yang menyampaikan pesan.
2. Jangan menyela pembicara
Dengan kita tidak memotong di tengah pembicaraan akan membantu kita untuk menyimpulkan isi pesan di akhir ucapan pembicara sehingga respon yang dapat kita berikan juga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembicara.
3. Ajukan pertanyaan untuk menghindari kesalah pahaman
Wajar ketika kita mendapatkan kebingungan di tengah pembicaraan. Maka, kita dapat mengajukan pertanyaan atau meminta pembicara mengulang kalimatnya sehingga pesan yang disampaikan dapat kita pahami dengan jelas dan mengurangi kemungkinan merespon yang salah.
4. Cobalah untuk merasakan apa yang pembicara rasakan
Memahami apa yang pembicara rasakan merupakan cara untuk menunjukkan empati dan kepeduliaan kita atas pembicara. Hal ini dapat membuat pembicara merasa dihargai dan didengarkan dengan baik oleh kita sebagai pendengar.
5. Berikan tanggapan kepada pembicara
Ketika berkomunikasi, tentunya kita harus memberikan tanggapan atas apa yang disampaikan oleh pembicara. Kita harus menunjukkan bahwa kita memahami pesan dan perasaan pembicara.
Tentunya, dengan memberikan tanggapan, kita dapat membuktikan bahwa kita mendengarkan dan mengikuti alur pikirannya dengan benar.
Jika kita sudah memperhatikan metode tersebut, kita akan tahu bahwa mendengarkan secara aktif adalah kemampuan yang dapat dipelajari dan sangat berguna untuk kehidupan kita, terutama untuk membangun komunikasi yang efektif.
Penulis: Muhammad Tito Syahrul Ramadhan (Magang)
Editor: Herlianto. A