Tugumalang.id – Nama Deris Nagara sempat populer di kalangan anak muda Indonesia. Dia menjadi semacam prototipe bagi milenial dan Gen Z yang sukses mewujudkan mimpi-mimpi besarnya. Deris adalah pemuda pertama Indonesia yang berhasil menjadi ketua BEM SIPA (School of International and Public Affairs) di Columbia University, Amerika Serikat.
Anak muda asal Jawa Barat yang sebelumnya tak ada yang tahu itu tiba-tiba menggebrak perhatian publik dengan pencapaiannya tersebut.
Daya tarik itulah yang membuat anak-anak muda Surabaya dan sekitarnya berbondong-bondong mengikuti talkshow Dare is Yours Finding Why and How Living on Purpose di Surabaya, Jumat (29/12/2023) kemarin. Salah satu pembicara yang ditunggu-ditunggu di momen itu adalah Deris.
Baca Juga: Litfest 2023, Upaya Mahasiswa UB Ft Tays Bakers Tumbuhkan Minat Literasi Anak Muda
Dalam paparannya, Deris mengatakan bahwa mengenyam pendidikan tidak cukup jika hanya menginginkan ijazah atau jembatan pekerjaan saja. Lebih dari itu, dunia pendidikan sangat mengubah mindset dan berproses mengembangkan skill juga kompetensi dalam diri.
“Kalo ngomongin Sumber Daya Manusia, itu gak cukup dari punya ijazah atau enggak dari sekolah atau kuliah tapi bagaimana skill kita, bagaimana menghargai moral, juga bagaimana kita bisa melakukan problem solving,” katanya saat memberikan pemaparan.
Deris juga menekankan bagaimana pentingnya peran keluarga dalam proses pendidikan. Dukungan orangtua menjadi salah satu kunci penting bagi kesuksesan seorang anak. Pria kelahiran 4 Mei 1997 tersebut mendorong anak-anak muda Indonesia untuk meraih pendidikan yang setinggi-tingginya. Saat ini, kata dia, faktor ekonomi juga restu orangtua bukan lagi menjadi hambatan untuk bisa sekolah di luar negeri. Ibaratnya, bagi Deris banyak jalan menuju Roma.
“Kampus di Indonesia itu banyak yang bagus. Tapi, bisa kuliah di luar negeri itu menjadi kesempatan yang besar karena exposure yang kita dapatkan jauh lebih banyak,” papar sosok yang juga mengenyam pendidikan di Stanford University itu.
Prinsip-prinsip Meraih Sukses
Sementata itu, Putri Pemberdayaan Perempuan Jawa Timur, Nafa Safaatul Ummah, sebagai pembicara berikutnya memaparkan soal prinsip untuk mencapai tujuan yang tergantung bagaimana perlakuan individu atas dirinya sendiri.
“Saya berprinsip, aku adalah mimpiku, kemauanku, dan apa pun yang aku mau itu hanya aku yg bisa mewujudkan sendiri,” kata mahasiswi semester 5 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Anak Muda Harus Kuliah di Kota Malang
Ficky Haris Ardiansyah, pembicara lainnya, yang juga seorang mahasiswa berprestasi asal Institut Pertanian Bogor membagikan pengalamannya dalam mendirikan organisasi Research & Data Analyst at Soka Innovation Lab yang terinspirasi dari perusahaan Paragon Group.
“Sebetulnya Soka itu lahir dari project magang di Paragon Corp yang memang saat itu saya di bidang konsultan internal dan pengembangan lini Paragon. Terus di situ kita hanya tidak fokus pada bisnis, salah satu value paragon itu kebermanfaatan. Itu yang menjadi cita-cita awal bukan untuk berbisnis, tapi bermanfaat. Ini yang menjadi untuk anak-anak untuk berkreativitas,” jelasnya.
CEO Tugu Media Group, Irham Thoriq, pembicara keempat berpesan agar anak muda saat ini bisa berfokus untuk mulai melakukan perubahan-perubahan kecil dalam mencapai target yang besar.
“Perubahan-perubahan kecil yang kita lakukan setiap hari akan berdampak besar. Coba saja olahraga setidaknya 15 menit sekali dalam sehari, kita lihat bagaimana dampak kepada tubuh kita dalam beberapa tahun nanti,” tandasnya.
Keyakinan Diri Modal Anak Muda Raih Impian
Sementara, Asisten Administrasi Umum Sekdaprov Jatim Dr. H. Akhamad Jazuli mengatakan bahwa meyakinkankan diri sendiri penting dilakukan dalam mencapai tujuan meraih mimpi bagi anak muda.
“Dulu, kalau saya dinasihati guru saya. ‘Siapa saya siapa saya?’ Aku adalah cita-citaku, keinginanku, terhadap masa depan. Jadi mulai sekarang kalian harus menanamkan diri kalian, kalau ingin jadi dokter, pengusaha, harus jalan (menggapai),” katanya.
Baginya, anak muda dengan harapan yang masih panjang wajib memiliki cita-cita dan penuh optimisme namun harus disertai kerja keras juga usaha dimulai sejak saat ini.
“Masa depan yang bagus, sesuai dengan apa yang kalian inginkan. Setiap manusia tidak sama; kemampuan, bakatnya, latar belakang sosialnya. Sehingga sekarang kita bisa memprogram merencanakan saat ini. Mumpung sekarang muda, masih jauh,” bebernya.
Di era perkembangan digital yang sangat pesat, pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin Mojokerto tersebut juga menekankan anak muda agar dapat memanfaatkan dengan baik untuk perkembangan diri.
“Era digital, serba cepat kalian dituntut untuk cepat, dinamis, dan profesional kompetensinya. Kita ini tidak bisa mengandalkan kekayaan orang tua, tetapi networking kalau tidak punya kompetensi berapa banyak SDA dan materi kalau tidak bisa memanage ya akan hancur,” tuturnya.
Di sisi lain, ketika anak muda sudah mencapai tujuan yang diinginkan maka harus bisa membawa diri sendiri untuk bersikap sesuai dengan kualitas pendidikannya. “Harapan saya kalian nanti ketika sudah sarjana harus berperilaku, berpikir, bersikap sebagaimana seorang sarjana,” jelasnya.
Peserta Antusias Ikuti Jejak Deris
Sementara peserta menyambut antusias acara tersebut. Nur Aini, mahasiswa Pendidikan IPS di Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya, mengatakan bahwa dia datang ke acara tersebut karena ingin belajar banyak pada Deris.
“Alasan saya dateng ke sini untuk menggali ilmu dari Kak Deris. Kedua, karena tema yang begitu menarik sehingga membuat saya tertarik untuk menemukan apa ya sekiranya mimpi dan bagaimana cara mewujudkannya,” kata Nur Aini.
Aini pun sempat berbagi pengalamannya saat dia mencoba menggapai mimpinya namun keluarga dan orang-orang sekitar membuatnya merasa putus asa.
“Jadi awalnya memang saya sempat stuck dengan mimpi saya, salah satunya stuck karena alasan dari keluarga, lingkungan sekitar bahwa hal itu tidak mungkin saya wujudkan mengingat umur saya juga tidak lagi muda,” ucap perempuan yang berusia 24 tahun tersebut.
Dare is Yours Finding Why and How Living on Purpose kali ini juga menggugah semangat salah satu siswa asal SMPN 9 Surabaya Axel Christian Limau. “Ada movitasi saya yang saya dapatkan dari sini terutama karena Kak Deris sendiri. Dia sosok yang bisa memotivasi, apalagi Kak Deris pernah dibully tapi akhirnya bisa kuliah di luar negeri,” ujarnya.
Termotivasi oleh Deris, Axel juga berharap mimpinya bisa berkuliah di luar negeri dapat terwujud dalam beberapa tahun ke depan saat setelah lulus sekolah.
“Saya juga punya keinginan kuliah di luar negeri, umur saya mungkin jauh untuk mencakup pendidikan kuliah tapi saya yakin bahwa saya siswa SMP bisa mencakup itu untuk masa depan saya. Untuk sekarang bisa menambah motivasi dari kakak-kakak bukan hanya Kak Deris saja, tapi narasumber yang lain juga,” jelasnya.
Bagi Axel, meski semua individu memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda-beda, tetapi dalam mendapat kesempatan untuk menggapai cita-cita memiliki porsi yang sama.
“Walaupun taraf pendidikan, latar belakang keluarga kita yang mungkin dalam hal ekonomi, itu tidak menjadi halangan atau hambatan buat kita untuk menggapai mimpi tersebut. Saya sangat bangga dan senang bisa hadir, dan saya bisa melihat wajah-wajah baru dengan berjuta-juta mimpi dan saya akan mengejarnya,” tandasnya.
Untuk diketahui, Paragon Corp, pemimpin.id, Pondok Inspirasi, Danaya, serta bekerja sama dengan tugujatim.id sebagai media partner, menggelar event Dare Is Yours bersama Deris Nagara and friends.
Deris adalah founder dari Danaya dan sempat menuai perhatian setelah terpilih sebagai ketua badan eksekutif mahasiswa atau presiden dari organisasi mahasiswa di departemen School of International and Public Affairs, Columbia University, New York, AS. Acara Dare Is Yours digelar di Jakarta, Ciamis, Bandung, Surabaya dan akan berakhir di Jogjakarta pada 2 Januari 2024.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Herlianto. A