Malang, Tugumalang.id – Satpol PP Kota Malang menggrebek usaha Play Station (PS) yang memiliki ruang VIP dan kamar mandi dalam di Jalan Raya Tondano, Kota Malang pada Senin (12/6/2023). Hal itu menyusul adanya aduan masyarakat atas keberadaan usaha PS dengan fasilitas tak biasa tersebut.
“Jadi ada pengaduan masyarakat, usaha PS itu diduga nanti disalahgunakan untuk perbuatan asusila. Intinya, tempat itu rawan terjadi perbuatan asusila,” kata Kabid Trantibum Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat.
Menurutnya, perbuatan asusila telah dilarang dalam Perda Kota Malang No.8 Tahun 2005 tentang larangan tempat pelacuran dan perbuatan cabul.
Rahmat menilai bahwa usaha PS harusnya bisa diakses secara terbuka seperti ruang publik. Namun usaha PS bernama Tree Box Plyastation yang digrebek itu memiliki ruangan tertutup dan ada kamar mandi dalam layaknya ruangan penginapan atau hotel.
BACA JUGA: Satpol PP Kota Malang Ciduk Sejumlah Janda saat Open BO di Penginapan
“Artinya, PS kan gak perlu ruang privasi tinggi. Anehnya, tempat itu memiliki privasi tinggi mulai ada pintunya, kamar mandi dan sangat tertutup. Kalau tempat karaoke, tertutup kan untuk meredam suara. Itupun ada kaca beningnya di pintu. Lah ini tidak ada,” bebernya.
“Jadi tempat ini sangat rawan digunakan untuk perbuatan yang tidak baik atau tidak senonoh. Karena ini juga ada pengaduan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Rahmat mengatakan bahwa pihaknya tak menemukan bukti adanya tindakan yang mengarah pada perbuatan asusila pada usaha PS VIP itu. Berdasarkan hasil penelurusannya, PS VIP itu ternyata awalnya merupakan kos kosan.
“Waktu kami cek memang tidak ada apa apa (tindak asusila). Tapi itu sebenarnya bangunan kos harian atau kos bulanan gitu. Jadi itu PS tapi di kamar dan tertutup, ada kamar mandi dalamnya,” kata dia.
Dia juga menyampaikan bahwa pelanggan harus DM dulu melalui sosmed untuk bisa memesan ruangan PS itu. Tarifnya, Rp 20 ribu per jam.
“Tapi masak rental PS kayak tempat dugem gitu,” ujarnya.
Kini, pihaknya memberikan teguran kepada pihak pengelola PS VIP itu agar fasilitasnya didesogn lebih terbuka. Rahmat meminta agar pintu ruangan PS itu diberikan kaca dan tak perlu dikunci.
“Kami beri teguran supaya pintunya dikasih kaca. Lalu jangan dikasih kunci, kan kuncinya nempel itu,” tandasnya.
Reporter: Sholeh
editor: jatmiko