Tugumalang.id – Seruan Golput untuk pesta demokrasi atau Pemilu 2024 mulai muncul di sudut Kota Malang, Jawa Timur. Sebuah spanduk bertuliskan ‘2024 Golput’ terbentang di jembatan penyeberangan jalan kawasan Kayutangan Heritage, Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Kota Malang.
Spanduk yang syarat akan pesan pergolakan itu bertuliskan “2024 Golput, Pilihan Realistis atas Matinya Keadilan +62”. Pesan tulisan berwarna putih dengan latar belakang warna hitam itu seolah menyiratkan seruan sikap kekecewaan atas penegakan hukum di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, salah satu penegakan hukum di kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa sempat membuat publik Malang Raya terheran-heran.
Bagaimana tidak, dengan jumlah korban sebanyak itu, hanya 3 tersangka yang divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, itupun hanya hukuman penjara sekitar 1,5 tahun. Selebihnya dibebaskan.
Mereka adalah mantan Panpel Arema, mantan Security Officer Arema dan Danki Brimob Polda Jatim. Sedangkan 2 tersangka lain dari pihak Polres Malang dinyatakan tak bersalah dan bebas karena majelis hakim menilai asap gas air mata terbawa hembusan angin.
Bahkan salah satu tersangka yang ditetapkan dalam tragedi berdarah itu hingga saat ini belum diadili di persidangan. Dia adalah mantan Direktur PT Liga Indonesia Baru. Berkas penyidikannya disebut belum rampung meski peristiwa 1 Oktober 2022 itu sudah berlalu sekian lama.
Menanggapi keberadaan spanduk Golput itu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Malang, Alim Mustofa, mengatakan bahwa pihaknya berharap pilihan sikap Golput itu tidak dilakukan oleh masyarakat di Kota Malang.
“Harapan kami, ajakan Golput itu tidak ada. Kalau kemudian ada beberapa kelompok yang kecewa terhadap proses sesuatu (hukum), itu kan tidak ada hubungannya dengan Pemilu,” ucapnya, Sabtu (25/3/2023).
Di luar adanya spanduk tersebut, pihaknya merekomendasikan masyarakat Kota Malang agar tidak terprovokasi atas ajakan Golput dari pihak manapun.
“Jadi bila ada ajakan dari segenap warga negara yang lain untuk mengajak Golput, harapan Bawaslu itu tidak dilakukan,” tuturnya.
Pihaknya juga berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang untuk mulai menggencarkan sosialisasi tentang Pemilu 2024 untuk mengantisipasi adanya Golput sekaligus mensukseskan Pemilu 2024 mendatang.
“Jajaran penyelenggara (Pemilu 2024) dari KPU bisa mensosialisasikan ke masyarakat untuk mendukung Pemilu 2024,” ujarnya.
“Jadi kami mengajak semua unsur penyelenggara untuk mensosialisasikan tahapan Pemilu 2024 agar publik tahu dan paham sehingga bisa berpartisipasi di Pemilu 2024,” imbuhnya.
Sebab menurutnya, salah satu kelompok masyarakat, seperti kelompok suporter sepak bola di Malang sejauh ini memiliki kontribusi luar biasa dalam kesuksesan Pemilu sebelumnya. Dia memprediksi, kelompok tersebut juga akan menentukan kesuksesan Pemilu 2024.
“Aremania merupakan elemen penting yang turut mensukseskan Pemilu 2024 maupun Pilkada di wilayah Malang,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A