TuguMalang.id – Duo pelawak Kadir dan Doyok berbagi kisah suka dan duka kehidupan mereka selama ini dalam Podcast Deddy Corbuzier yang tayang beberapa waktu lalu.
Dalam tayangan berdurasi 38 menit ini, Kadir membagikan permasalahan keuangan yang sempat ia hadapi. Ia juga memberi tips dan pesan pada generasi muda agar tidak kehilangan banyak aset seperti dirinya.
Kekayaan dan ketenaran kadang membuat orang lupa diri dan menyiapkan masa depan mereka dengan baik. “Seniman, artis, dan pelawak itu ada masanya. Dia lupa bahwa nanti dia akan tua dan tidak bisa bekerja,” ujar Kadir saat membuka ceritanya.
Seseorang biasanya diuji dengan masalah keuangan saat menua karena kesehatannya mulai menurun dan pekerjaannya pun tak menjanjikan seperti saat muda.
Di usia 71 tahun, Kadir bersyukur masih bisa bekerja. Namun ketenaran dan penghasilannya merosot jauh dari saat ia berada di puncak karirnya. Bahkan, ia mengaku penghasilannya hanya 20 persen dari yang pernah ia hasilkan.
“20 persen itu hanya bisa untuk kebutuhan keluarga. Kami tidak bisa beli mobil baru lagi. Kredit pun nggak bisa,” katanya.
Mengenai aset, Kadir yang dulunya adalah pelawak top ini mengaku pernah memiliki beberapa rumah dan bidang tanah. Namun itu semua ia jual karena perekonomiannya sempat seret.
Menurut Kadir, di tahun 2001-2002 ia sempat terkena serangan jantung. Dokter menyarankan untuk pasang ring di jantungnya. Tapi saran tersebut ia abaikan.
“Saya takut. Saya terpengaruh orang yang dirawat di sebelah saya. Dia bilang jangan mau dipasang ring. Itu abang saya pasang ring, tiga bulan kemudian balik lagi. Karena itu saya mundur,” ujar Kadir.
Akibatnya, ia tidak bisa bekerja karena fisiknya tidak kuat. “Selama lima tahun saya mencari alternatif dan tidak bekerja,” imbuh Kadir.
Selama ia tidak bekerja, Kadir menjual asetnya satu per satu. Di tahun 2006, ia menyadari tak bisa lagi hidup dengan bergantung pada aset karena suatu saat akan habis. Akhirnya ia memberanikan diri memasang ring di jantungnya dan mulai bekerja lagi.
Dari peristiwa itu, Kadir saat pentingnya memiliki tabungan dan aset. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Jangan sampai tidak ada simpanan sehingga harus utang ke sana kemari.
“Pandai-pandai menabung, invest sebanyak-banyaknya. Jangan rumah, tanah saja cukup. Kalau rumah kita harus memelihara dan merawat,” pesan Kadir.
Selain itu, ia juga menyarankan agar tidak gengsi. Dulunya ia mengendarai mobil mewah, tapi kini ia hanya mengendarai mobil kecil yang sederhana.
Terakhir, ia juga menyarankan agar punya kerja sampingan. Kadir mengatakan ia membuka warung soto kudus di tahun 2008 dan bisnis tersebut sangat membantu ia bangkit.
“Sampai sekarang warung itu masih ada. Kebutuhan keluarga saya tercukupi dari situ,” ucap Kadir.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id