Tugumalang.id – Layanan jasa keuangan digital ilegal juga mengintai di tengah meningkatnya transaksi keuangan digital. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sugiarto Kasmuri, dalam webinar series #7 OJK Malang X Tugu Media Group, pada Kamis (19/8/2021).
Sugiarto mengatakan, layanan jasa keuangan digital memang memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi. Namun di sisi lain, kejahatan layanan keuangan digital ilegal juga muncul di tengah mudahnya akses teknologi digital ini.
“Selain memberikan kemudahan untuk melakukan transaksi, kemudahan akses teknologi juga ada kemudahan dalam terjadinya kejahatan digital di sektor keuangan,” ujarnya.
Untuk itu, Sugiarto mengajak masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan layanan jasa keuangan digital ilegal. Salah satunya dengan meningkatkan literasi keuangan.
“Tentu sebagai konsumen, masyarakat juga harus peduli dan waspada dalam memanfaatkan kemudahan teknologi di sektor jasa keuangan,” tuturnya.
“Karena kejahatan siber melalui teknologi itu selalu memanfaatkan kelemahan dan kelengahan kita dalam mengamankan data,” imbuhnya.
Menurutnya, masyarakat juga harus mengetahui bagaimana caranya agar bisa meningkatkan keamanan data tersebut. Makam masyarakat juga harus ikut serta dalam mengamankan data masing masing.
“Tidak ada artinya lembaga jasa keuangan menguatkan keamanannya tapi tidak diimbangi dengan pemahaman masyarakat yang menggunakan layanan keuangan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala BCA Kantor Wilayah Malang, Weminto Suryadi, menjelaskan bahwa transaksi digital memang meningkat pesat. Sementara di sisi lain, tak ada lagi antrean panjang di kantor-kantor cabang BCA di seluruh Indonesia.
“Transaksi yang ada di kantor cabang ini hanya ada 2 persen, sedangkan transaksi digital 98 persen. Sementara untuk nilai transaksi di cabang mencapai 37 persen, digital 63 persen,” paparnya.
Disebutkan, pihaknya tetap akan menyediakan pelayanan di kantor cabang. Hal ini sebagai antisipasi jika ada kendala yang tidak dapat diselesaikan secara digital. “Kantor cabang tetap penting karena pelayanan yang tidak bisa dilakukan di digital maka akan dilakukan di kantor,” ujarnya.
Meski digital perbankan di semua bank yang ada telah memiliki keamanan yang kuat, dia mengimbau masyarakat juga tetap harus melakukan kontrol mandiri sebagai antisipasi timbulnya permasalahan seperti kebocoran data.
“Masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan hotline jika sewaktu-waktu mengalami kendala dalam melakukan transaksi keuangan,” pungkasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti