Saat pandemi Covid-19 ini banyak teman yang minta masukan saya terkait tawaran pensiun dini dari perusahaan tempatnya bekerja. Semua hak pegawai diberikan. Perusahaan sengaja menawarkan program itu karena kondisinya sangat sulit. Bahkan nyaris bangkrut. Pendapatannya terus menurun.
Saya menyimak semua yang mereka sampaikan. Ada keraguan antara pensiun dini atau tetap bertahan jadi karyawan meski kondisi perusahaan sedang terpuruk.
Jumlah uang yang bakal diterima cukup lumayan, cuma mereka khawatir setelah pensiun mau kerja apa dan di mana? Apakah pendapatannya bisa menyamai dengan penghasilan yang setiap bulan diterimanya saat ini?
Berbagai pertanyaan dan kekhawatiran muncul di benak mereka. Kesannya kalau sudah tidak jadi karyawan dunia kiamat. Semua gelap.
Kekhawatiran lainnya tidak dihargai orang karena statusnya pensiunan. Berbeda saat masih bekerja yakni sebagai karyawan. Apalagi perusahaan tempatnya bekerja cukup besar dan terkenal.
Setelah mereka puas menyampaikan curhatnya, giliran saya memberikan pandangan. Saya tegaskan menjalani hidup ini harus penuh keyakinan dan realistis. Sehingga tidak menimbulkan kekecewaan di belakang hari.
Selama pandemi Covid-19 banyak perusahaan yang mengalami kerugian bahkan sampai bangkrut. Harus tutup karena antara pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang. Lebih banyak uang keluar daripada masuk.
Akibatnya modal perusahaan tergerus. Lama-lama bakal habis sehingga menggaji karyawan sudah tidak mampu.
Gigit Jari
Sebelum kondisinya lebih parah, kalau ada tawaran pensiun dini agar diambil. Apalagi semua hak karyawan diberilkan. Jadi tidak ada pegawai yang dirugikan.
Keputusan itu jauh lebih baik. Daripada tetap bertahan di perusahaan, namun beberapa bulan kemudian sudah tidak mampu menggaji pegawai dan membayar kewajiban lainnya termasuk pesangon.
Jika itu sampai terjadi, karyawan yang tidak mengambil pensiun dini akan gigit jari. Baru timbul penyesalan di belakang hari. Sayangnya nasi sudah menjadi bubur.
Banyak orang yang mengetahui hal itu hanya bisa berucap, “Kasihan ya para karyawannya karena hak-haknya tidak diperoleh. Perusahannya sudah tidak punya uang untuk memenuhi semua kewajibannya.”
Sebelum terlambat, selagi nasi belum menjadi bubur, dengan mantap dan penuh keyakinan segera ambil pensiun dini. Apalagi hitung-hitungan uang yang bakal diperolehnya sudah jelas dan jumlahnya lumayan.
Sambil memproses pensiun dini dengan melengkapi semua persyaratannya, buat rencana langkah selanjutnya. Termasuk penggunaan uangnya. Pakai untuk berbagai kegiatan yang produktif. Jangan boros dan konsumtif.
Setelah resmi pensiun dini dan menerima semua haknya, syukuri karena jadi orang bebas merdeka. Atasan satu-satunya hanya TUHAN, tidak ada yang lain.
Kemudian istirahat sejenak. Rileks dari rutinitas berbagai aktivitasnya sehari-hari. Menikmati hidup sambil melihat semua peluang.
Tidak perlu khawatir dengan kehidupan selanjutnya karena TUHAN telah menetapkannya. Tinggal berusaha secara tekun, serius, dan sungguh-sungguh yang dilandasi hati bersih.
Memperkuat Jaringan
Selama menikmati pensiun dini agar makin memperkuat jaringan. Secara konsisten supaya menjaga, memelihara, mengembangkan, dan meningkatkan silaturahim. Semua itu adalah sumber rezeki.
Kontak para relasi. Sampaikan sudah pensiun dini. Kemudian jajaki untuk berkolaborasi.
Semua pengalaman yang dimiliki sangat berharga. Bisa jadi nilainya jauh lebih besar dibandingkan materi yang dipunyai.
Setelah menyimak semua yang saya sampaikan, mereka yang semula putus asa dan tidak semangat, jadi bergairah. Ingin segera melaksanakan semua saran saya untuk pensiun dini.
Mereka mau membuktikan seluruh yang saya sampaikan. Apalagi membayangkan mendapatkan semua haknya dan bakal melakukan berbagai upaya agar kualitas hidupnya lebih baik lagi.
Saya sampaikan selama mereka menjalani kehidupan setelah pensiun dini, setiap saat saya siap berdiskusi dengan mereka. Apalagi saya sudah punya pengalaman sekitar 16 tahun jadi orang bebas merdeka. Alhamdulillah…
Semoga semua keputusan yang diambil mendapat ridho dari TUHAN dan hidupnya ke depan jauh lebih baik lagi. Aamiin ya robbal aalamiin…
>>>Dari Bogor saya ucapkan selamat memutuskan segala sesuatu dengan menggunakan nurani. Salam hormat buat keluarga. 14.15 08082021😃<<<