Tugumalang.id – Seringkah kamu merasa kesulitan dalam belajar? Sudah membaca materi berulang kali tapi masih belum paham? Stress karena kamu butuh waktu yang lama untuk mengingat bab yang sudah kamu pelajari? Jika iya, kamu dapat mencoba 7 teknik belajar ampuh berikut agar makin fokus dalam memahami materi yang kamu sedang pelajari.
Sebagai pelajar dan mahasiswa, sangat penting untuk mengembangkan manajemen waktu serta teknik belajar yang efektif. Untuk itu, cobalah strategi belajar yang baru dengan melakukan beberapa tips di bawah ini.
1. Pomodoro
Teknik yang satu ini mungkin sudah tidak asing untuk sebagian orang. Teknik Pomodoro dipercaya dapat membantu meningkatkan produktivitas serta cocok untuk kamu yang ingin bekerja dengan fokus, tapi tidak mau terlalu capek. Metode manajemen waktu ini mudah dilakukan, yaitu dengan memecah pekerjaan menjadi beberapa interval. Biasanya 25 menit untuk bekerja, lalu diselingi oleh istirahat singkat 5-10 menit, kemudian lanjut ke 25 menit berikutnya. Ini bertujuan untuk menjaga kondisi fisik dan pikiran agar tetap segar dan tidak bekerja terlalu keras.
2. Feynman
Metode ini efisien untuk mempelajari suatu konsep dengan cepat dengan menjelaskannya secara sederhana dengan kata-kata kamu sendiri. Langkah-langkahnya pun mudah. Tulis konsep atau materi yang dipelajari di atas selembar kertas. Kemudian, jelaskan dengan kata-kata kamu sendiri, seolah-olah kamu sedang mengajari orang lain. Tinjaulah apa yang telah ditulis dan identifikasi bagian mana yang salah atau kurang tepat.
Setelah itu, kembali ke catatan atau materi dan temukan jawaban yang benar. Jika menemukan bagian yang menggunakan istilah teknis atau rumit, tulis ulang bagian tersebut dengan istilah yang lebih sederhana dan mudah untuk kamu pahami. Bagaimana, simple bukan?
3. Metode SQ3R
SQ3R adalah singkatan dari Survey, Question, Read, Recite, Review. Teknik atau metode belajar ini pas untuk persiapan ujian akhir atau ulangan. Metode SQ3R adalah teknik membaca pemahaman yang membantu siswa mengidentifikasi informasi penting dari buku bacaan dan mengingatnya.
Teknik ini terdiri dari 5 (lima) langkah seperti yang sudah disebutkan di awal. Dimulai dari survei, baca sekilas bab pertama dan mencatat judul, subjudul, gambar, atau fitur menonjol lainnya, misalnya bagan. Kedua, question atau pertanyaan, maksudnya rumuskan pertanyaan seputar isi bab yang kamu pelajari.
Yang ketiga adalah reading, baca seluruh bab dan carilah jawaban atas pertanyaan yang telah kamu rumuskan. Dilanjutkan dengan recite, atau mengutip. Setelah membaca satu bagian, rangkum dengan kata-kata kamu sendiri apa yang baru saja dipelajari. Ingatlah dan identifikasi poin-poin utamanya. Terakhir, setelah menyelesaikan bab, tinjau materi untuk memahaminya sepenuhnya. Baca kembali setiap bagian yang Anda perlukan.
BACA JUGA: Belajar Seseru Main Game, Bagaimana Caranya?
4. Metode PQ4R
Teknik belajar ini mirip dengan SQ3R di atas. Bedanya teknik ini terdiri dari enam langkah, yaitu Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review. Langkah-langkahnya sama, hanya saja terdapat langkah preview dan reflect pada teknik PQ4R ini.
Preview atau pratinjau berarti periksalah informasi bab itu sebelum kamu mulai membacanya. Hal ini diperlukan supaya kamu mendapat gambaran tentang subjek yang hendak dipelajari. Baca sekilas materi pada tajuk/judul, subjudul, dan teks yang disorot. Sedangkan Reflect adalah langkah dimana kamu memastikan apakah pertanyaan yang telah kamu buat telah terjawab seluruhnya. Kalau belum, belajar kembali dan carilah hingga kamu dapat menemukan jawabannya.
5. Leitner System
Teknik yang satu ini memerlukan media berupa kotak dan kartu (flash card) untuk membantu proses belajar kamu. Sistem Leitner adalah teknik pembelajaran berdasarkan kartu flash yang nantinya diletakkan di beberapa kotak berbeda. Alih-alih menjejalkan informasi ke dalam otak sekaligus, pengulangan yang berjarak dapat mendorong pelajar untuk membatasi pembelajaran selama periode waktu tertentu.
Setiap kartu dimulai di kotak 1. Jika kamu mendapatkan kartu dengan kata yang benar, pindahkan ke kotak berikutnya. Jika kamu ternyata salah memasukkan kartu, pindahkan ke bawah kotak atau simpan di Kotak 1 (jika sudah ada). Setiap kotak menentukan seberapa banyak kamu akan mempelajari setiap set kartu. Buatlah kartu flash elektronik atau fisik (satu kartu per konsep). Berilah label pada tiga sampai lima kotak dengan periode waktu belajar yang berbeda (misalnya, kotak 1 untuk kartu yang akan ditinjau setiap hari; kotak 2 untuk kartu yang akan ditinjau dua hari sekali, dan kotak 3 untuk kartu yang akan ditinjau seminggu sekali).
6. Mind Mapping
Kalau kamu adalah tipe orang yang kesulitan belajar lewat tulisan dan merupakan orang yang lebih mudah belajar lewat visual gambar, maka teknik yang satu ini cocok untukmu. Mind mapping atau pemetaan pikiran adalah teknik belajar yang tidak hanya menggunakan tulisan, tapi juga gambar dan diagram.
Teknik ini juga memungkinkan kamu untuk melihat gambaran besar dari materi pembelajaran dengan mengkomunikasikan hubungan antara konsep dan ide. Caranya tak kalah mudah, ambil selembar kertas kosong (atau buat secara elektronik di gawai atau perangkat yang dimiliki) dan tulis topik pelajaran di bagian tengah. Lalu hubungkan salah satu gagasan utama kamu (misal satu bab dari buku atau catatan kamu) ke topik utama.
Selanjutnya, hubungkan sub-bab atau cabang dari ide pendukung ke cabang utama. Agar mempermudah pemahaman materi dan membedakan tiap cabang, gunakan warna yang berbeda untuk setiap cabang. Tambahkan atau buat gambar jika menurutmu itu membantu.
7. Color Coded Notes/Catatan Berwarna
Kamu bisa menambahkan highliter atau menggarisbawahi poin-poin yang menurut kamu penting pada catatan dan materi yang dipelajari menggunakan spidol warna. Tapi ingat, hanya warnai bagian yang penting saja, jangan semuanya. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa warna dapat meningkatkan kinerja memori seseorang.
Studi yang sama juga menemukan bahwa warna-warna seperti merah dan kuning dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan memotivasi yang dapat membantu pembelajar. Tidak hanya memiliki persepsi positif terhadap konten yang dipelajari, tetapi juga lebih terlibat dan berinteraksi dengan materi pembelajaran. Warna yang lebih hangat juga disebut bisa meningkatkan perhatian dan menimbulkan kegembiraan.
Reporter: Shinta Alifia
editor: jatmiko