Tugumalang.id – Manusia dalam kesehariannya tentu memiliki kewajiban untuk bekerja, belajar, sekolah serta tanggung jawab lainnya. Namun, seringkali dalam mengerjakan kewajiban tersebut, manusia bergumul dengan inisiatif dan perilaku menunda pekerjaan.
Bukan tanpa alasan, menurut Chanel Johnson, konselor profesional berlisensi dan CEO Altus Home Counseling and Behavioral Services LLC, alasan manusia berjuang untuk memulai sesuatu biasanya meliputi kecemasan, kelelahan, perfeksionisme, penundaan, disfungsi eksekutif, hingga kurangnya motivasi.
Hal ini mungkin terlihat sepele. Tetapi jika dijadikan kebiasaan, Anda mungkin akan kewalahan dan frustasi karena semakin lama memulai pekerjaan, maka akan semakin tertunda pula pekerjaan Anda. Untuk itu, Tugu Malang hadir membawa solusi 5 tips untuk mengatasi kesulitan memulai dan senang menunda mengerjakan sesuatu. Disimak, ya!
1. Jangan tanamkan mindset bahwa Anda ‘pemalas’
Terkadang, kebiasaan sulit memulai dan menyelesaikan sesuatu diasosiasikan dengan pemalas, dan orang akan menjadikan itu identitas sehingga dapat menjadi alibi untuk menunda pekerjaannya.
Jika Anda melihat diri Anda sebagai orang yang malas, solusi terbaik adalah mengubah persepsi itu dalam diri Anda.
Melansir dari Spica, jika Anda ingin mengatasi menunda pekerjaan karena kemalasan, pertama-tama Anda harus melihat diri Anda sebagai orang yang sangat produktif. Tetapi sebelum itu, Anda harus menjelajahi keyakinan yang mendasari Anda.
Untuk mengubahnya, pertama, Anda dapat memvisualisasikan perubahan apa yang bisa Anda buat agar merasa nyaman dengan diri sendiri. Kedua, self-reward atau beri diri Anda sendiri imbalan karena sudah berusaha lebih keras dari sebelumnya. Cara itu bisa dilakukan agar Anda dapat menghargai diri sendiri.
2. Metode Chunking
Chunking adalah sebuah proses atau metode untuk memecah sesuatu menjadi langkah-langkah kecil sehingga dapat dikerjakan secara efektif agar mencapai hasil yang Anda inginkan tanpa stres atau berhenti di tengah jalan.
Dilansir dari Tony Robbins, chunking adalah komponen inti dari Rapid Planning Method (RPM). RPM lebih dari sekedar sistem manajemen waktu – ini adalah metode berpikir yang dapat membantu Anda mengatur hidup dengan lebih baik.
Untuk melakukan metode ini, Anda dapat memecahkan rencana atau ide Anda sebelum melakukan sesuatu yang Anda rasa banyak dan akan kewalahan. Contohnya: Daripada berpikir lebih dulu ribetnya membersihkan kamar, tidak tahu harus mulai darimana, atau akan memakan waktu lama, cobalah untuk memecahnya dulu.
Anda dapat memecahnya menjadi membuat rencana untuk membersihkan kamar, Anda perlu mengatur lemari yang berantakan. Kemudian membereskan tempat tidur sekaligus mengganti spreinya. Setelah itu, mengelap seluruh bagian kamar mulai dari meja belajar, meja rias, jendela, dan lain-lain. Lalu terakhir menyapu dan mengepel sebagai penutup.
3. Jauhkan distraksi
Menyingkirkan sumber distraksi sangat membantu Anda untuk dapat memulai sesuatu dan menghindari menunda-nunda pekerjaan. Untuk itu, jauhkanlah sumber-sumber distraksi seperti handphone, game konsol, televisi, dan lainnya agar membantu Anda untuk fokus mengerjakan pekerjaan.
Kemudian, jika Anda tipe audiotori, yaitu dapat mengerjakan sesuatu dengan bantuan mendengarkan suara maupun lagu, maka Anda dapat membuat playlist berisi lagu-lagu instrumental tanpa lirik. Hal ini dapat membantu menghalau suara-suara berisik dan bisa membuat Anda lebih rileks saat akan memulai pekerjaan Anda.
4. Perkirakan berapa banyak waktu yang dibutuhkan
Terkadang sulit untuk memulai sesuatu ketika kita berpikir nantinya akan memakan waktu lebih lama atau lebih pendek dari yang semestinya.
Cobalah untuk memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan dan atur timer untuk melihat berapa lama Anda dapat menyelesaikannya.
Ini bukan agar Anda bisa menilai diri sendiri berapa waktu yang dibutuhkan. Sebaliknya, ini adalah cara untuk membangun kesadaran dan mendapatkan pemahaman yang baik tentang diri Anda.
Hal ini dapat mempermudah Anda untuk merencanakan hari Anda dan mengatakan tidak pada hal-hal yang benar-benar tidak ada waktu untuk Anda. Setelah hari Anda terasa lebih mudah diatur, akan lebih mudah untuk memulainya.
5. Fokus pada hasil akhir
Untuk membuat Anda tetap termotivasi dan terus fokus mengerjakan pekerjaan, tentukanlah visi, tujuan, serta hasil akhir yang Anda inginkan. Jika tidak berhasil, Anda bisa memikirkan betapa bahagia dan leganya perasaan Anda saat telah menyelesaikan pekerjaan Anda.
Anda jadi tidak perlu mengerjakan tugas di hari senggang atau libur. Semakin cepat dimulai dan diselesaikan, semakin cepat juga Anda dapat bersantai. Penundaan bekerja pada dasarnya hanya menawarkan kelegaan sesaat, tetapi pada akhirnya membuat Anda merasa lebih buruk di penghujung hari.
Reporter: Nurukhfi Mega Hapsari
Editor: Herlianto. A