Tugumalang.id – Gunung Butak merupakan gunung stratovolcano yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Gunung ini secara geografis bersebelahan dengan Gunung Kawi.
Gunung Butak memiliki ketinggian di bawah 3.000 mdpl, cukup rendah. Sehingga gunung ini kurang populer dibandingkan puncak-puncak lain yang lebih tinggi di kawasan ini, seperti Welirang dan Arjuno.
Di dekat puncak terdapat padang rumput yang indah bernama Cemoro Kandang yang sangat cocok untuk berkemah dan pemandangan di puncaknya sangat spektakuler.
Baca Juga: 5 Mitos Gunung Arjuno, dari Pasar Setan hingga Pendaki Tak Boleh Ganjil
Belum diketemukan catatan sejarah atas erupsi Gunung Butak sampai saat ini. Masih banyak hal mengenai gunung ini selain lokasi maupun ketinggiannya, berikut lima hal yang wajib diketahui sebelum naik ke Gunung Butak.
5 Hal tentang Gunung Butak yang Membuatnya Spesial
1. Pemandangan Semeru hingga Welirang
Mengutip dari laman Gunung Bagging, pemandangan saat cuaca bagus sangat indah dari sini ketika berjalan di bawah pohon tinggi dan melihat Semeru dan Arjuno-Welirang di kejauhan.
Saat jalan setapak mengitari gunung, Anda juga akan disajikan puncak di sebelah kanan (barat laut barat laut) yang berada dalam rentang yang sama dengan Butak yaitu Gunung Kawi. Gunung Kawi di sebelah Gunung Butak memiliki dua puncak dengan ketinggian lebih dari 2.600 mdpl.
Saat hari cerah, di sebelah kiri Kawi terdapat Gunung Liman dan Lawu di kejauhan, serta puncak Gunung Kelud yang berbentuk piramida api di latar depan. Sedangkan jika melihat ke utara, pendaki dapat menemukan hutan luas bernama Anjasmoro yang terletak di sebelah barat Arjuno-Welirang dan memiliki bentuk puncak yang tidak biasa.
Baca Juga: Polemik Riset Pesugihan di Gunung Kawi, UB Sepakat Perbaiki Diksi
2. Terdapat enam post pendakian
Pada tahun 2017, banyak hal berubah secara dramatis seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang mendaki gunung ini dan Gunung Panderman yang lebih kecil berada dalam kisaran yang sama tetapi jauh lebih rendah, yaitu hanya 2.045 meter di atas permukaan laut.
Dari base camp, mendaki melalui ladang kubis dan pertanian lainnya ke pos 2 di ketinggian 1.573 meter di atas permukaan laut dalam waktu sekitar 45 menit. Dari post 2, Anda terus menuruni lembah menuju hutan sekunder atau hutan terdegradasi sebelum mendaki bagian paling curam hingga mencapai pos 4 pada ketinggian 1.970 meter di atas permukaan laut dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
Setelah pendakian ini, jalur menurun dengan sangat landai ke pos 5 pada ketinggian 2.180 meter di atas permukaan laut, sehingga Anda dapat mendaki dengan kecepatan sedang.
Carilah buah Physalis atau ‘ciplukan’ yang dapat dimakan yang tumbuh di sepanjang jalan setapak pada ketinggian sekitar 2.200 hingga 2.400 meter di atas permukaan laut.
Dalam 3 jam Anda akan mencapai titik ketinggian 2.463 mdpl di atas permukaan laut yakni post 6, perjalanan kesini akan lebih cepat jika jalurnya bersih. Perjalanan menuju alun-alun utama bernama Cemoro Kandang memiliki ketinggian 2.670 meter di atas permukaan laut, dan area perkemahan jauh lebih terbuka dari sini dan memakan waktu tidak lebih dari 2 jam.
3. Dua jalur pendakian favorit
Ada tiga titik awal menuju puncak Gunung Butak dan yang paling populer dan paling mudah diakses adalah desa Tuymerto dekat Batu, Malang. Sementara itu, ada dua jalur pendakian yang paling digemari para pendaki: Panderman dan Sirah Kencong.
Jalan menuju Gunung Butak sudah tidak ditumbuhi rumput lagi dan sudah terdapat papan penunjuk arah Panderman dan Gunung Butak. Untuk sampai ke sini, dari kawasan Batu Anda bisa naik ojek menuju desa Tuyomerto yang berada di ketinggian 1.305m dpl dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
4. Bisa naik-turun pada tanggal yang sama
Pemandu wisata bisa mengantar Anda naik turun untuk hari yang panjang tetapi Anda harus memulainya lebih awal. Anda juga bisa naik pada malam hari saat matahari terbit lalu langsung turun kembali.
Ini berarti Anda tidak memerlukan perlengkapan berkemah, namun sekali lagi Anda tidak dapat benar-benar menikmati suasananya kecuali Anda berkemah di sana.
5. Luangkan waktu berkemah di Cemoro Kandang
Tiba di Cemoro Kandang pada ketinggian 2.670 mdpl, temukan medan datar yang cocok untuk mendirikan tenda. Dari bangunan kayu baru di atas Tuyomerto, dibutuhkan waktu sekitar 5-6 jam untuk mencapai lokasi perkemahan berumput besar bernama Cemoro Kandang di ketinggian 2. 670 meter di atas permukaan laut dan pendakian hampir 10 km. Kemiringannya cukup sederhana.
Rute turun yang sama memakan waktu sekitar 3,5 hingga 4,5 jam. Ada beberapa tempat di rute ini yang memungkinkan untuk berkemah tetapi tidak ada yang senyaman Cemoro Kandang
Sebaiknya menjauhlah dari jalur utama untuk meminimalkan kebisingan dari pendaki lain di malam hari.
Di sini terdapat sumber air minum yang sangat bagus yang berasal dari mata air pipa, dan dibalik mata air tersebut terdapat pemandangan indah puncak Gunung Semeru.
Penulis: Jakfar Shodiq (Magang)
Editor: Herlianto. A