Tugumalang.id – Sebanyak 993 korban gempa yang terjadi di Tirtoyudo dan Ampelgading, Kabupaten Malang, pada 10 April 2021 lalu akhirnya menerima bantuan untuk perbaikan rumah mereka yang rusak. Para korban ini menerima bantuan untuk kategori rumah rusak berat masing-masing sejumlah Rp50 juta.
Total bantuan yang diberikan kepada korban adalah Rp49.650.000.000. Bantuan ini telah dijanjikan oleh Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak dua tahun lalu, namun baru diberikan pada Selasa (11/4/2023).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Fuad Fauzi mengatakan tidak semua penerima bisa menerima bantuan saat itu juga karena beberapa hal.
Di Kecamatan Tirtoyudo, Fuad menyampaikan ada 373 penerima yang tersebar di 12 desa, namun hanya 261 orang yang menerima bantuan secara keseluruhan pada hari itu. Sementara 75 orang baru bisa menerima Rp25 juta.

“Uangnya sudah kami transfer, tapi kami blokir saldonya dan baru bisa diambil separuhnya, yaitu Rp 25 juta. Ini karena pembangunan yang dilakukan belum (maksimal). Ada yang masih dibangun sedikit. Nanti setelah mencairkan ini dan melakukan pembangunan, kami cek lagi dan kami transfer sisanya,” jelas Fuad.
Sebanyak delapan korban di Tirtoyudo belum bisa mengambil bantuan yang diberikan sama sekali karena ada berbagai permasalahan, seperti sengkat tanah, alamat tidak sesuai Kartu Keluarga (KK), dan sebagainya.
“Nanti akan kami lakukan pendalaman untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ujar Fuad.
Selanjutnya Fuad menyebut ada 24 orang yang dicoret dari daftar penerima. 16 di antaranya telah menerima hibah dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang. “Tidak boleh double antara bantuan pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” kata Fuad.
Ia juga merinci bahwa ada dua penerima yang telah meninggal dan tidak memiliki ahli waris, satu penerima telah menjual rumah dan tanahnya, serta lima penerima yang tidak sesuai dengan kriteria rusak berat.
Sementara itu, di Kecamatan Ampelgading, tercatat ada 254 penerima bantuan dari BNPB. 146 di antaranya telah memenuhi persyaratan dan bisa langsung mengambil bantuan secara utuh.
Kemudian 15 orang baru bisa mengambil setengah dari jumlah bantuan karena belum selesai membangun rumah mereka. Tujuh orang lainnya tidak sesuai dengan kriteria rusak berat dan 86 orang belum menyelesaikan persyaratan administrasi mereka.
“Jika satu dua hari bisa selesaikan administrasinya, langsung akan dilaporkan ke Kantor BRI Cabang Kepanjen untuk dibukakan rekeningnya (untuk pencairan bantuan). Kalau ada masalah, penerima bisa melaporkan ke kepala desa atau langsung ke BPBD,” tutur Fuad.
Bantuan yang cair kali ini khusus untuk korban yang rumahnya mengalami rusak berat. Untuk korban yang rumahnya rusak sedang dan ringan, masih harus menunggu bantuan turun dari BNPB.
Bupati Malang, Sanusi mengatakan pihaknya akan terus menagih pada BNPB hingga semua janji-janji terealisasi. Menurutnya, masih ada bantuan senilai Rp 105 miliar yang harus diserahkan pada korban gempa kategori rusak sedang dan ringan.
“Untuk yang sedang dan ringan masih proses. Setelah pencairan ini nanti saya datangi lagi (BNPB) ke Jakarta (untuk menagih),” kata Sanusi.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A