MALANG — Prosesi wisuda ke-64 Universitas Islam Malang (Unisma) kali ini, nampak berbeda dari biasanya. Pelaksanaan wisuda secara daring. Pesertanya 1401 orang lulusan semester genap tahun akademik 2019/2020.
Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si mengatakan, pelaksanaan wisuda daring ini diputuskan melalui berbagai pertimbangan. Diantaranya, mengacu pada SE (Surat Edaran) Wali Kota Malang Nomor 30 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19.
“Wisuda semester genap ini terasa berbeda. Harusnya dilakukan pada bulan Oktober lalu dan dilaksanakan luring (luar jaringan). Tanggal 11 dan 12 Desember serta 19 dan 20 Desember 2020. Persiapannya sudah 100 persen. Tapi mengingat ada SE Wali Kota tentang pelaksanaan wisuda di era pandemi, kami harus menundanya demi kemanusiaan. Karenanya kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” kata dia, Minggu (17/1/2021).
Meski demikian, perubahan skema pelaksanaan wisuda ini tak mengurangi suka cita yang seharusnya.
Hanya 30 perwakilan yang diperkenankan hadir secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Hal tersebut menyesuaikan dengan kebijakan kampus. Satu perwakilan untuk satu Program Studi (Prodi).
Sisanya mengikuti via Zoom dan streaming melalui Youtube.

Menurutnya, sejauh ini sudah ada lebih dari 50 ribu alumni Unisma yang tersebar sekaligus berkibrah di tingkat nasional maupun internasional di berbagai bidang.
Keberhasilan tersebut tak lepas dari target Unisma untuk menghasilkan alumni yang unggul dan berdaya saing. Melalui berbagai program pendidikan yang terus update.
Terbaru, lewat kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan skema 40 persen di kelas dan 60 persen terjun ke masyarakat, baik permagangan, wirausaha hingga proyek desa dan mengajar di sekolah.
Unisma juga mendorong dosen dan mahasiswa untuk tetap berinovasi. Sehingga berbagai prestasi dapat diraih dan semua dilakukan agar alumni Unisma siap jadi pemimpin.
Punya sensitivitas sosial dan siap jadi warga global yang tangguh dan berdaya saing.
Sebagai Perguruan Tinggi (PT) dibawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), lanjut Maskuri, Unisma bertujuan menghasilkan lulusan yang intelektual dengan pembinaan keislaman serta muatan entrepreneur yang dikonstruksi dalam kurikulum. ”Sesuai jargonnya, Unisma dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia,” tegasnya
Kedepan, iapun berharap agar para lulusan ini tetap berpegang teguh dalam semangat nilai-nilai Islam dimanapun berada.
Sebab, bagi Maskuri, selesainya perkuliahan bukanlah akhir dalam perjalanan studi. Belajar adalah misi selama hidup, mulai dari terjun ke masyarakat hingga akhir hayat sekalipun.
Selanjutnya, kata Maskuri, yang anda masuki adalah kelas bebas tanpa dinding. Laboratorium hidup, problem solving anda akan diasah dengan keterampilan baru yang dibutuhkan.
”Pegang teguh prinsip keikhlasan, kesabaran, kerukunan, kedisiplinan dan keberanian atas dasar kebenaran. Sehingga terus bisa mengembangkan energi positif dan berguna bagi nusa dan bangsa,” tandasnya.