MALANG, Tugumalang.id — Pergi ke tempat wisata buatan mungkin sudah sering Anda lakukan. Sebagai alternatif, cobalah mengunjungi wisata air Sumber Krabyakan di Lawang, Kabupaten Malang.
Wisata air Sumber Krabyakan menjadi salah satu tujuan wisata yang bisa dengan mudah diakses oleh wisatawan. Berlokasi di Desa Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, sumber ini memiliki akses jalan yang telah diperlebar oleh masyarkat. Hal ini tak lepas dari potensi wisata yang ada.
Malang memang menawarkan banyak destinasi wisata menarik baik wisata buatan, pegunungan, pantai, sumber air maupun edukasi. Hal ini tidak lepas dari kelebihan kondisi geografis. Berada di dataran tinggi yang dikeliling oleh pegunungan dan bukit, Malang juga dilengkapi banyak pantai menakjubkan di sisi selatan.
Rute, Harga Tiket, dan Fasilitas Wisata Air Sumber Krabyakan Lawang
Tak sulit untuk menemukan rute menuju wisata air Sumber Krabyakan Lawang. Jika Anda berangkat dari Kota Malang, arahkan tujuan ke pasar Lawang. Di sisi timur pasar, Anda akan menemukan Jalan Pandawa. Nah, lanjutkan perjalanan sejauh 3 Km dari arah ini. Tanyakan pada warga sekitar karena lokasi wisata ini masih minim papan petunjuk arah.
Soal biaya tiket masuk tak usah risau. Dengan hanya membayar biaya Rp 5000 saja, Anda dan keluarga telah bisa menikmati semua sejuknya udara dan segarnya bermain air di kolam sumber air. Sangat terjangkau bukan?
Walau terbilang murah, namun wisata air Sumber Krabyakan juga memiliki beberapa fasilitas yang akan menambah keseruan liburan keluarga. Terdapat dua kolam yang dikelilingi batuan dan semen. Selain itu juga terdapat sepeda air, tempat parkir dan kamar mandi sederhana.
Pilihan Aktivitas di Wisata Air Sumber Krabyakan Lawang
Wisata air Sumber Krabyakan merupakan salah satu pilihan wisata di lawang singosari yang sangat cocok dijadikan wisata keluarga. Berikut ini beberapa pilihan aktivitas menarik yang bisa Anda pilih dan lakukan saat berwisata kesana.
1. Bersantai menikmati pemandangan
Lokasi mata air Krabyakan bertempat di tengah dataran sawah dan dikelilingi perbukitan hijau yang menakjubkan. Pemandangan hijau ini tentu dapat Anda jadikan pilihan untuk menyegarkan mata setelah lelah dengan padatnya pekerjaan dan menghadap layar gadjet tiap waktu.
2. Bermain Air dan berenang
Sumber Air Krabyakan tergolong sebagai wisata murah di Malang yang dapat memuaskan keinginan anak Anda untuk bermain air. Dengan kedalaman kolam yang tak terlalu dalam sangat aman untuk anak bermain air dan berenang. Namun aktivitas ini tetap harus didampingi oleh orang tua.
3. Bersepeda air
Wisata Air Sumber Krabyakan juga memiliki permainan yang tak kalah dengan wisata buatan di Malang lainnya. Ya, wisata ini memiliki wahana sepeda air sederhana yang dibuat secara swadaya oleh masyarakat dan pengelola. Walau jumlahnya tak banyak, namun cukup untuk menghibur Anda yang tak mau basah berenang di kolam.
4. Piknik
Wisata di Lawang Singosari ini juga sangat cocok dijadikan tempat piknik. Mengapa? Banyak pohon rindang nan teduh yang bisa digunakan untuk bersantai, menggelar tikar dan menikmati bekal masakan favorit keluaga. Sangat syahdu rasanya makan bersama di tengah pemandangan alam.
5. Terapi kaki dengan ikan
Wisata dekat kebun teh wonosari ini juga menawarkan kegiatan yang bermanfaat untuk kesehatan, yaitu terapi ikan. Anda tinggal bergantian duduk di pinggir kolam kecil buatan yang berisikan ratusan ikan kecil. Ada sensasi tersendiri ketika kaki Anda disentuh ikan-ikan tersebut.
Wisata Air Sumber Krabyakan, Hulu Sungai Ditengah Perbukitan
Dalam catatan penelitian Novita (2011), Mata Air Krabyakan bersama dengan Mata Air Towo merupakan hulu dari sungai Sungai Welang. Aliran sungai ini mengalir hingga bermuara ke Pantai Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan
Aliran wisata air Sumber Krabyakan ini memiliki debit air hingga 2500 Liter/Detik pada musim hujan dan 1600 Liter/Detik pada musim kemarau. Di area muara Sungai Welang yang juga menuju Selat Madura ini juga digunakan masyarakat untuk aktivitas perikanan, pencarian kerang, tambak udang, budidaya rumput laut, hingga kawasan hutan mangrove.
Penulis: Imam A. Hanifah
editor: jatmiko