Tugumalang.id – 1 April adalah hari bersejarah bagi Kota Malang. Sejak tahun 1914, Kota Malang ditetapkan sebagai kotapraja. Maka pada 1 April 2022, Kota Malang genap berusia 108 tahun.
Di hari jadi itu, sebagian masyarakat juga turut serta merayakan hari bersejarah itu, salah satunya adalah Kampung Budaya Polowijen (KBP).
Kampung Budaya Polowijen merayakan HUT ke 108 Kota Malang sekaligus HUT KBP yang ke 5. Bertepatan dengan itu semua, acara Festival Kampung Budaya Polowijen ke 5 ini di kemas dalam bentuk Wilujengan Pahargyan, Megengan Mapag Wulan Siam, sekaligus Nyadran ke Makam Empu Topeng Malang.

Acara dimeriahkan dengan musik angklung binaan KBP sebagai pembuka dan penutup acara dari siang hingga sore hari. Acara dibuka dengan Tari Topeng Grebeg Jowo KBP, dilanjutkan dengan Tari Maheswari dari Sanggar Denandar Lawang binaan Endar Zulaifah.
Memasuki acara inti, disambut oleh Ketua Sentra Batik dan Topeng KBP mewakili tuan rumah KBP, Titik Nur Fajriyah. Dia menyampaikan ucapan selamat HUT Kota Malang yang dan HUT KBP.
“Ini Momentum bersejarah di KBP yang sulit terjadi di mana HUT Kota Malang berbarengan dengan HUT KBP tapi dikemas jadi satu dalam acara Wilujengan, Megengan Mapag Wulan Siam, dilanjutnya Nyadran Ke Makam Empu Topeng Malang,” ucap Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko.

Bung Edi, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa KBP yang mewakili Kota Malang sebagai satu-satunya kampung wisata berbasis budaya ini, dianggap paling rutin merepresentasikan kegiatan seni tradisi, kegiatan adat, tradisi, hingga ritus sebagai upaya pelestarian budaya.
Maka, tambah dia, tak ayal KBP telah mendapatkan Anugrah Insan Pengembangan Kebudayaan Kota Malang dari Dikbud Kota Malang tahun 2021 dan mendapatkan prestasi sebagai Kampung Penyelenggara Event Terbaik se Kota Malang tahun 2021 dari Disporapar Kota Malang.
Bung Edi juga mengapresiasi bahwa selama lima tahun KBP berproses telah terbentuk tiga pilar kelompok KBP yaitu kelompok Sadar Wisata Binaan Disporapar, Kelompok Seni Budaya KBP binaan Dikbud, dan Kelompok Sentra Batik dan Topeng KBP binaan Diskopindag Kota Malang.
“Majunya Kota Malang justru disokong oleh kelompok dan komunitas mandiri seperti KBP dan itu perlu ditiru dan diapresiasi,” ucapnya.
Acara inti Wilujengan Pahargyan dipandu oleh Penggagas Kampung Budaya Polowijen, Ki Demang, dengan menggelar Tumpeng Sakjodo dilengkapi dengan sajen cok bakal jangkep, jenang poncowarno dan jenang palang, kembang setaman serta apem dan pisang sebagai pertanda Wilujengan Pahargyan dan Megengan dimulai.
Yang tak kalah menarik saat uborampe wilujengan didoakan oleh Ki Demang dengan nama asli Isa Wahyudi ditampilkan Tari Srimpi Limo, sebuah tari ritual khusus sebagai tarian doa ungkapan rasa syukur permohonan dan harapan kepada sang pencipta.
Selama 20 menit suasana sangat khidmat diikuti dengan komat kamit para tamu dan pengunjung acara pertanda mengamini doa dan sajian tarian.
Setelah tari Srimpi Lino usai, acara dilanjutkan dengan potong tumpeng oleh Wakil Wali Kota diserahkan kepada Ki Demang dan Kepala Disporapar diserahkan kepada Eddy Wijanarko sebagai ketua RW 3 sesepuh Polowijen.
Acara dilanjutkan dengan dua sajian tarian Sintren sebagai hiburan sambil pengujung dibagikan apem megengan wulan siam sebagai pertanda permintaan maaf KBP kepada semua warga dan pengunjung dalam acara Festival Kampung Budaya Polowijen ke 5.
Acara terakhir adalah nyadran ke makam Empu Topeng Malang Mbah Reni atau Ki Tjondro Suwono yang sebelumnya dibuka dengan Tari Sadran dari Sanggar Denandar Lawang.
Usai menari, semua warga KBP, penari, pelaku seni budaya yang hadir ikut arak-arakan dari KBP menuju ke makam Mbah Reni dipandu oleh Pengrajin Topeng Malang KBP, Yulianto, dengan membawa topeng, kembang, dan wayang kulit topeng.
Acara Nyadran dipandu oleh Dalang Wayang Topeng Malang, Yudhit Perdananto; didoakan oleh Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Malang yang juga Guru Tari Topeng Malang dari Kedungmonggo, Ki Soroso; ditutup dengan Kidungan oleh Dalang Wayang Topeng Malang dan Guru Tari Topeng Malang dari Tumpang, Ki Bambang Supriyono.
Turut hadir dalam acara itu Ketua Komisi A DPRD Kota Malang, Eddy Wijanarko; Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Wahyuni; Camat Blimbing, Ariadi Wardoyo; perwakilan Polsek Blimbing, Rizal; perwakilan Koramil 0833 Blimbing, Nurhasan; Babinsa; Babinkamtibmas; LPMK; hingga perwakilan RW Kelurahan Polowijen.
Hadir pula beberapa ketua kampung wisata tematik Kota Malang serta pegiat seni budaya Malang termasuk Perempuan Sanggul Nusantara.(*)
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id