Kota Batu, Tugumalang.id – Masyarakat diimbau waspada jika mendapat orderan katering atas nama Pemerintah Kota Batu melalui pesan WhatsApp. Sejumlah pengusaha katering di Kota Batu telah menjadi korbannya dan menelan kerugian hingga mencapai jutaan rupiah.
Seperti dialami oleh Mardiansyah, salah satu owner penyedia jasa katering di Kota Batu. Ia baru menyadari dirinya tertipu setelah sebelum mengirim katering, ia terlebih dulu konfirmasi ke Pemkot Batu pada Senin (13/1/2025).
Baca Juga: Jatuh Bangun Waria di Kota Batu Sukses Berdikari di Dunia Kuliner
Mardiansyah sendiri mengaku mendapat order katering sebanyak 85 pax plus souvenir dengan total senilai Rp24 juta pada Minggu (12/1/2025). Orderan itu mengatasnamakan Diskominfo Kota Batu atas nama Fajar Afrian.
Mardiansyah mengaku sempat percaya karena pemesan menunjukkan surat pesanan dengan kop, tanda tangan dan stempel surat Diskominfo Kota Batu. Nyaris seperti aslinya. Namun karena curiga, sebelum mengirim ia datang terlebih dulu ke Pemkot Batu.
”Waktu itu saya VC juga ngangkat, saya ingat wajahnya. Waktu telpon pertama cowok, kedua cewek, di situ saya jadi curiga,” jelasnya, Senin (13/1/2025).
Ia beruntung karena sempat mengecek langsung ke Pemkot Batu sehingga ia tidak menelan kerugian puluhan juta rupiah. Namun pihak Diskominfo mengaku tidak merasa memesan itu.
”Misal saya sudah pesen souvenir itu saya bisa rugi puluhan juta, Mas. Kalau sekarang saya rugi sekitar Rp4 juta, karena olahan masakan sudah saya olah semua, tinggal packing saja,” ujarnya.
Atas peristiwa ini, ia berharap pelakunya dapat segera dilacak. Sehingga orderan ketering fiktif ini tak menimpa para pengusaha ketering lain di Kota Batu. ”Sejauh ini sudah ada 3 pengusaha katering yang kena,” kata dia.
Baca Juga: Upaya Pemkot Batu Tarik Investor Pariwisata Lewat Batu Bisnis Festival
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto membenarkan terkait penipuan orderan fiktif ini. Bahkan laporan dari pengusaha katering terkait orderan fiktif ini sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.
Melihat nama pemesan dalam orderan fiktif ini, kata Onny juga tidak memiliki nama staf seperti dicantumkan. Dengan adanya peristiwa ini, ia mengimbau kepada seluruh penyedia jasa, untuk sebelum melakukan klarifikasi terlebih dahulu ke dinas terkait sebelum menerima orderan.
”Kami tegaskan jika seluruh pemesanan order dari Pemkot Batu hahya melalui e-katalog, semua pemesanan diawali dari aplikasi tersebut yang sudah menjadi sistem di LPSE. Jadi tidak ada yang melalui WA maupun komunikasi langsung,” terangnya.
Onny menambahkan, modus seperti ini banyak terjadi belakangan ini. Ada juga pelaku yang mengaku-ngaku dari pihak sekolah, pesan ketering untuk makan siang gratis.
“Kebetulan sekarang ini mengatasnamakan Diskominfo. Karena itu, kami akan lakukan sosialisasi masif, agar peristiwa ini tak terulang. Kami juga menghimbau masyarakat dan pelaku usaha agar lebih berhati-hati ketika melakukan transaksi,” tutupnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Redaktur: jatmiko