MALANG, Tugumalang.id – Tim dosen Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tengah mengembangkan alat pendeteksi dini anemia secara non invasive melalui citra konjungtiva mata. Alat ini berupa aplikasi yang bisa di-install di smartphone dan menggunakan teknologi artificial intelegent (AI), sensor, serta algoritma.
Alat ini dikembangkan sejak enam bulan yang lalu oleh tim dosen yang terdiri dari Lailis Syafaah, Zulfatman, dan La Febry Andira Rose Cynthia. Ketiga dosen ini memiliki keahlian di bidang teknologi biomedik dan AI.
Dalam mengembangkan alat ini, mereka juga dibantu tiga mahasiswa Teknik Elektro, yaitu Ahmad Rival Ekananda, Baiq Dewi Eriyani, dan Rafidan Zulvan Adriansyah.
Saat ditemui di kantornya, Lailis menjelaskan, alat ini bisa mendeteksi seseorang menderita anemia atau tidak melalui kepucatan mata. Meski belum bisa mengukur secara akurat kadar hemoglobin seseorang, alat ini sudah bisa mengetahui seorang pasien mengalami anemia atau tidak.
“Selama ini, untuk mengetahui pasien mengalami anemia atau tidak, harus diambil darahnya. Harganya mahal. Dengan alat, pemeriksaan bisa dilakukan lebih cepat, lebih murah, dan non invasive,” ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Vokasi UMM ini.
Saat ini, keakuratan alat tersebut masih di angka 87 persen dan Lailis tengah melakukan pengembangan agar keakuratan bisa mendekati 100 persen. Ia menyebut, semakin banyak data yang diambil, maka alat ini akan semakin akurat.
Data yang dimaksud adalah sampel citra konjungtiva mata orang yang bersedia dipindai dengan menggunakan alat ini. Data yang terkumpul digunakan untuk melatih AI agar bisa semakin akurat dalam mendeteksi indikasi anemia melalui citra konjungtiva mata seseorang.
“Di alat ini ada data training dan data uji. Data training saya ambil dari hasil penelitian. Data uji saya ambil dari sampel,” terang Lailis.
Melalui alat ini, diharapkan ada sinergi antara teknologi dan kedokteran yang bisa membantu masyarakat. Dengan adanya alat ini, pasien bisa melakukan pemeriksaan anemia secara mandiri.
Tentunya ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan akses terhadap fasilitas medis. Ke depan, alat ini akan dikembangkan agar bisa membantu memantau kadar hemoglobin ibu hamil dan balita.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
redaktur: jatmiko