Tugumalang.id – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) terus berupaya menjadi kampus unggul. Salah satunya diwujudkan lewat workshop bertajuk “Pengembangan Renstra (Rencana Strategi) Perguruan Tinggi untuk Menjawab Tantangan di Era Disrupsi” yang berlangsung daring, pada Senin, 29 November 2021.
Hadir dalam kegiatan ini, Direktur Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Unikama, Dr Sudiyono MPd dan Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Prof Dr Unifah Rosyidi MPd.
Workshop ini juga mendatangkan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan RI, Prof Ir. Nizam MSc PhD IPU ASEAN Eng yang diwakili oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Prof drh Aris Junaidi PhD serta Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia, Prof Dr Ir Marsudi Wahyu Kisworo IPU.
Rektor Unikama, Dr Pieter Sahertian MSi menyampaikan bahwa perkembangan teknologi di era disrupsi saat ini menimbulkan tantangan besar bagi lulusan perguruan tinggi. Tak hanya kebutuhan dunia kerja yang lebih dinamis dan kompleks bagi calon lulusan, namun juga bonus demografi yang diprediksi terjadi pada tahun 2030 mengharuskan perguruan tinggi mempersiapkan tenaga kerja produktif yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, piahknya menyusun perencanaan yang sitemik dan adaptif untuk menjawab tatangan era disrupsi. Perencanaan tersebut juga harus dapat bertahan dan kompetitif dengan banyaknya tantangan mengingat di Malang juga memiliki banyak perguruan tinggi yang besar.
“Kami merasakan sudah survive walaupun harus dikelola dengan ketat untuk mengadapi persaingan yang begitu ketat, namun kami terus berupaya untuk bagaimana survive dan kompetitif dan bisa menjadi leading ke depannya,” ujarnya.
Adanya gagasan peninjauan ulang renstra yang telah diberlakukan Unikama selama 10 tahun ini diharapkan untuk renstra yang baru memiliki nilai antisipatif dan adaptif. Dengan begitu, ke depannya Unikama dapat berkontribusi dalam rangka pencapaian renstra Dirjen Dikti.
Sementara itu, Direktur Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Unikama, Dr Sudiyono MPd menjelaskan bahwa workshop ini sebagai bahan untuk penyusunan renstra.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membekali dosen dalam rangka menyiapkan penyusunan renstra yang disesuaikan pada arah pengembangan pendidikan tinggi ke depannya. Sehingga dari jauh hari, kita sudah bergerak ke arah era Indonesia emas (tahun 2045),” imbuhnya.
Sementara Prof Dr Unifah Rosyidi MPd memberikan apresiasi positif atas kegiatan ini, mengingat masih banyak yang menganggap renstra adalah dapur masing-masing perguruan tinggi.
Menurut Unifah, renstra mendefinisikan arah fokus perguruan tinggi. Arah langkah dan pikiran tersebut, perlu disatukan dalam penataan ulang pengembangan organisasi atau institusi. Selain itu, dalam pelaksanaannya setiap tenaga pengajar juga harus memahami perubahan yang perlu dikembangkan terutama di bidang teknologi.
“Akses teknologi juga harus dipahami. Kita tetap harus gunakan teknologi, Dosen harus aware sehingga bisa lebih maju,” imbaunya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti