TuguMalang.id – Sampah bila dikelola dengan baik bisa memiliki manfaat, bahkan memiliki nilai jual. Hal ini dibuktikan di tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS 3R) di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
TPS 3R sendiri merupakan tempat untuk memilah sampah dan mengolahnya menjadi produk-produk yang bermanfaat dan bisa bernilai jual. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang di angkut ke pembuangan akhir (TPA) .
TPS 3R di Desa Kendalpayak ini dibangun pada tahun 2020 dan beroperasi di awal tahun 2021.
Saat ini TPS tersebut mengolah sampah dari sekitar 530 rumah tangga. “Tapi perkiraan saya sudah sampai 600 rumah,” ujar Dicky, ketua TPS 3R Desa Kendalpayak.
TPS ini dikelola lima orang saja. Mereka yang setiap hari memilah dan mengelola sampah-sampah yang masuk. Mereka juga yang menjual produk-produk yang dihasilkan dari pengelolaan sampah tersebut.
Pekerjaan di TPS ini terbantu masyarakat Desa Kendalpayak yang sudah memilah sampah mereka menjadi sampah organik dan anorganik.
Selama satu tahun, sejak April 2021 hingga April 2022, masyarakat dan TPS 3R di Desa Kendalpayak menerima edukasi dan pelatihan tentang pemilahan sampah dari Pusat Studi Asia Tenggara (CSEAS).
Menurut Dicky, pemilahan sampah dari rumah yang dilakukan masyarakat membantu mereka untuk mengelola sampah semaksimal mungkin.
Sebelum masyarakat memilah sampah dari rumah, Dicky dan rekan-rekannya bekerja hingga pukul 14.30 hanya untuk memilah sampah saja.
Sejak sampahnya terpilah dari rumah, pemilahan di TPS hanya dilakukan dari pagi sampai pukul 12.00 saja.
“Jadi kami punya waktu untuk mengolah sampah menjadi kompos dan untuk pakan maggot,” kata Dicky.
Maggot adalah sebutan larva dari lalat BSF (Blakc Soldier Fly). Larva lalat BSF ini kaya protein, bagus untuk dijadikan pakan hewan-hewan ternak.
TPS 3R memanfaatkan sampah sisa makanan dari masyarakat untuk mengembangbiakkan maggot. Mereka memiliki kandang khusus lalat BSF untuk bertelur dan ada juga ruang khusus untuk tempat maggot tumbuh.
“Lalatnya suka tempat yang terang. Kalau masih larva, sukanya tempat yang gelap,” jelas Dicky.
Maggot kemudian dijual ke peternak sebagai pakan hewan-hewan ternak seperti burung, ayam, lele, dan sebagainya. Kotoran dari maggot yang bernama kasgot juga bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.
Untuk sampah anorganik atau sampah kering yang ada di TPS 3R Desa Kendalpayak akan dipilah berdasarkan jenisnya. Mereka memiliki sekat antar ruang untuk membedakan sampah kardus, plastik, logam, dan sebagainya. Setelah dipilah, sampah-sampah tersebut dijual ke lapak untuk dimanfaatkan kembali atau didaur ulang.
Ke depannya, TPS 3R Desa Kendalpayak akan membangun kolam untuk budidaya ikan. Maggot akan dimanfaatkan sebagai pakan untuk ikan-ikan yang mereka kembangbiakkan.
Dicky juga berharap TPS ini nanti bisa menjadi tempat edukasi. Sehingga masyarakat tahu bahwa sampah masih bisa memiliki nilai manfaat.
Jika dikelola dengan baik, sampah masih bisa digunakan lagi hingga hampir tidak ada yang terbuang.
“Harapannya TPS ini bukan dianggap sebagai tempat sampah, tapi tempat pembelajaran,” pungkas Dicky.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id