MALANG, Tugumalang.id – Mencegah kekerasan seksual di kalangan anak-anak, Tim Pengabdian Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) memberi edukasi kepada orang tua melalui program Sriwedari Sadar Kekerasan Seksual.
Dalam kegiatan tersebut Tim Pengabdian Fakultas Psikologi UM berkolaborasi bersama Yayasan Perguruan Sriwedari Malang.
Kegiatan sosialisasi tentang pencegahan kekerasan seksual anak di lingkungan sekolah digelar di SMP Yayasan Perguruan Sriwedari, pada 28 September 2024 lalu.
Baca Juga: Universitas Negeri Malang Luncurkan Model Pembelajaran Berbasis Digital dengan Memanfaatkan Artificial Intelligence
Salah satu anggota Tim Pengabdian Fakultas Psikologi UM, Pravissi Shanti, S.Psi, M.Psi mengatakan inisiatif ini diambil sebagai respons terhadap kebutuhan sekolah dalam menjalankan Permendikbud Ristek No. 46 Tahun 2024 tentang Program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP).
“Sekolah wajib melaksanakan program pencegahan kekerasan, namun seringkali mereka kekurangan sumber daya untuk pelaksanaannya. Maka, kami hadir untuk membantu,” kata Pravissi.
Melalui program sosialisasi tersebut, Tim Pengabdian Fakultas Psikologi UM menyiapkan modul yang disusun sebagai alat bantu bagi orang tua dalam memahami berbagai aspek kekerasan seksual.
Baca Juga: Tingkat Penghasilan Usaha Tour, Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang Memberikan Pelatihan Managemen Objek Geowisata
Nantinya, modul tersebut dapat membantu orang tua memahami tanda-tanda kekerasan seksual yang mungkin terjadi pada anak serta langkah-langkah preventif yang bisa diambil.
“Dengan adanya sosialisasi ini, kami harap para orang tua semakin sadar dan memahami pentingnya melindungi anak dari segala bentuk kekerasan seksual,” imbuhnya.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Fakultas Psikologi UM yang berkolaborasi bersama Yayasan Perguruan Sriwedari sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Terutama poin ke-16 tentang perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat.
Serta poin ke-4 yang berfokus pada pendidikan yang inklusif dan berkualitas karena memberikan ruang kepada orang tua untuk belajar dan memahami isu kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
Pravissi berharap dengan adanya dukungan dari berbagai pihak termasuk sekolah dan orang tua, kesadaran, serta langkah preventif dalam melawan kekerasan seksual akan semakin kuat di lingkungan pendidikan.
“Program ini diharapkan dapat menjadi model yang diadopsi sekolah-sekolah lain dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak di seluruh Indonesia,” tandas Pravissi.
Informasi lebih lanjut seputar Fakultas Psikologi UM dapat diakses melalui laman ini (klik di sini).
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A