MALANG, Tugumalang – Sejumlah tiang listrik dan provider menutup total warga untuk mengakses zebra cross di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Kota Malang. Bahkan tiang yang ada di Simpang 4 Rajabali, kawasan Kayutangan Heritage itu juga disorot warga negara asing dengan diunggah di media sosial.
Pasalnya, terdapat 9 tiang listrik maupun provider yang terpasang tanpa memperhatikan akses pengguna jalan maupun aturan yang berlaku. Hal itulah yang membuat warga negara asing itu menggunggahnya melalui akun Twitter @hostiledesign.
Dalam unggahannya, tertera keterangan “Malang, Indonesia” beserta foto kondisi 9 tiang yang terpasang tak beraturan. Sontak postingan itu mendapat banyak respon dari warganet yang membanjiri kolom komentar.
Ini tolong jelasno konsep e yopo pak, lek nyeberang mosok te miber sek (Ini tolong jelasin konsepnya bagaimana pak, kalau mau nyeberang masak harus terbang dulu… tulis akun @dikaputra.. dalam kolom komentar unggahan itu.
Takono walikota @samsutiaji opo @PemkotMalang. Soale aku gak pinter masalah ngene (Tanya saja Wali Kota Malang atau Pemkot Malang. Karena aku kurang paham masalah seperti ini, timpal akun @bojonedhani…
Terpantau, kondisi tiang tersebut memang terpasang secara tidak beraturan. Posisi 9 tiang listrik dan provider itu menutup total akses pengguna jalan yang menyeberang di zebra cross. Bahkan pengguna jalan tampak kerepotan memasukkan badan diantara tiang itu hingga banyak yang memilih melintasi samping luar area zebra cross.
“Memang ini menghalangi pengguna jalan. Dipandang juga gak enak, semrawut,” kata Agil, warga setempat, Senin (26/12/2022).
Menurutnya, tiang tiang itu sudah ada sejak lama. Namun jumlah tiang tersebut awalnya tak sebanyak sekarang dan terus bertambah hingga kini terdapat 9 tiang. Terpantau, di seberang jalan dari posisi tiang itu juga tampak tiang baru yang tampak baru terpasang.
“Saya sebagai warga Kayutangan juga berharap tiang itu bisa dipindah atau dirapikan. Setahu saya, tiang itu sudah ada sejak lama, itu jumlahnya malah bertambah, bukan berkurang,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko