MALANG – Kendati baru dua tahun berdiri, prodi Program Studi (Prodi) D3 Rekom Media dan Informasi Kesehatan (RMIK) Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) RS dr. Soepraoen kian aktif berinovasi guna meningkatkan proses pembelajaran mahasiswa dan kualitas pendidikan.
Tak heran, diusianya yang baru seumur jagung, prodi ini bahkan sudah mencetak banyak mahasiswa berprestasi. Terbaru, bersama mahasiswa pihaknya tengah mengembangkan prototipe Virtual Clinic Simulation sebagai Pengembangan Metode Praktikum Klinik Bidang Kesehatan di Perguruan Tinggi.
Inovasi tersebut merupakan karya Annisa Nabila Rahma Sunarko, seorang mahasiswi sekaligus Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi RMIK ITSK RS dr. Soepraoen. Pun, ide Virtual Clinic Simulation ini juga telah terpilih sebagai juara 1 dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Institusi tahun 2021.
Salah satu dosen yang turut mendampingi produk inovatif mahasiswa, Achmad Jelani Rusdi, SST, M. Kes mengatakan, Virtual Clinic Simulation merupakan aplikasi berbasis website yang tujuannya menjadi sarana pembelajaran sekaligus memudahkan mahasiswa untuk melakukan praktik klinik via daring.
“Jadi kalau praktik klinik kan tidak sama dengan materi biasa, butuh minimal penjelasan lebih detail seperti video praktik klinik yang memberikan kesan seakan-akan praktik langsung di ruangan laboratorium ITSK. Maka kita buat aplikasi virtual untuk merealisasikan hal tersebut,” ujar dosen sekaligus Kepala Laboratorium RMIK itu
Sejatinya, Virtual Clinic Simulation ini diperuntukkan bagi proses pembelajaran mahasiswa kesehatan. Mengingat, semua prodi kesehatan membutuhkan praktik klinik. Namun, aplikasi yang saat ini dalam tahap pengembangan prototype ini sementara masih diujicobakan untuk prodi RMIK saja.
Adapun, beberapa fitur menarik yang disediakan ialah berupa video pembelajaran dan tampilan sarana praktikum yang dapat dijelajahi 180 hingga 360 derajat secara virtual. Seperti, proses pendaftaran pasien hingga labskill filling.
“Kayak google street. Cuma dalam bentuk yang sederhana di laboratorium. Jadi misal rekam medis butuh informasi bagaimana pendaftaran pasien, di aplikasi itu mahasiswa bisa langsung merasakan seperti di ruangan pendaftaran kemudian bisa melihat depan belakang, kiri kanan gitu ya semuanya seperti tempat pendaftaran pasien,” paparnya
Ke depan, aplikasi ini ditargetkan lolos dalam kompetisi tingkat nasional sembari terus di lakukan berbagai pengembangan maupaun uji coba sampai dapat direalisasikan dan dipertangungjwabkan. Sehingga bisa di patenkan sebagai salah satu bagian dari proses pembelajaran di ITSK RS dr. Soepraoen.
Sementara itu, Kepala program studi RMIK ITSK RS dr. Soepraoen Kesdam V/ Brawijaya Malang Fita Rusdian Ikawati, SE, MM berharap aplikasi ini dapat segera diterapkan dan menjadi contoh bagi prodi maupun Perguruan Tinggi lain khsusunya di bidang kesehatan.
“Mnimal bisa menjadi contoh untuk prodi sejenis, apalagi jika sampai bisa dibawa sampai ke luar kampus. Karena pandemi kan memang tidak memungkinkan mahasiswa untuk datang, dengan aplikasi ini diharapkan mampu mendukung proses belajar mereka dari rumah,” tandas dia
Lebih jauh, dosen sekaligus pendamping produk inovatif mahasiswa ini mendorong seluruh civitas akademika untuk terus menggali ide dan inovasi meski tengah keterbatasan. Sehingga dapat terus berkontribusi bagi dunia pendidikan, khususnya di bidang kesehatan.
Adapun berbagai prestasi yang telah ditorehkan oleh Prodi RMIK ITSK RS dr. Soepraoen antara lain, oleh Adinta Ika Maharani Juara 1 Coding Competition pada 5th National Teamwork Coding Competition (NTWCC) 2020.
Kemudian Zidane Maulana Akbar Juara 3 Kompetisi Poster Nasional “Hari Pohon Sedunia” pada Lomba GSC Berkarya, Agnes Febriyastika Juara 2 Lomba Statistik Rumah Sakit pada Indonesia Medical Record (IMRC), Vany Nur Awalin Juara 2 Lomba Manajemen Unit Kerja pada Indonesia Medical Record (IMRC) dan Tasya Anindhya juara 2 Taekwondo. (ads)