BATU, Tugumalang.id – Realisasi pelebaran jalan Simpang Pendem hingga Jalan Ir Soekarno, Kecamatan Junrejo, Kota Batu nampaknya masih alot. Mengingat wewenang perbaikan jalan ini ada pada Pemprov Jawa Timur.
Pasalnya, di sepanjang jalan kawasan itu terbilang sempit sehingga kerap terjadi kemacetan, terutama saat akhir pekan dan musim liburan. Belum lagi, jika dihadapkan dengan kondisi jalan bergelombang dan berlubang yang sangat berbahaya bagi pengendara roda dua.
Padahal wacana pelebaran jalan itu sudah ada sejak lama dan bahkan masuk dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019. Sejauh ini, pengaspalan jalan justru hanya dilakukan di depan kawasan Jatim Park 3 saja.
Sementara, penambalan lubang jalan justru selama ini dilakukan oleh Dinas PUPR Kota Batu, bukan dari Pemprov Jatim. Usulan pelebaran jalan protokol di gerbang masuk Kota Batu ini sebenarnya sudah diusulkan Pemkot Batu sejak 2018 lalu.

Namun saat tugumalang.id melakukan konfirmasi langsung ke Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Pasar Induk Among Tani pada Sabtu (25/3/2023) lalu, Khofifah tidak memberikan jawaban.
Meski begitu, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai juga sempat menyinggung realisasi pelebaran jalan itu di sela-sela kegiatan safari ramadan Gubernur Jatim waktu itu.
“Kami berharap pelebaran Jalan Ir Soekarno bisa dituntaskan tahun ini, mungkin juga pada 2024 nanti,” ujar Aries di hadapan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Hal senada juga diharapkan oleh Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat. Urgensi pelebaran jalan di kawasan ini dirasa penting. Hampir setiap dalam pergantian tahun, tercatat kendaraan yang masuk ke Kota Batu mencapai 500 ribu unit lebih sehingga menimbulkan kemacetan.
“Kami terus berupaya agar bisa direalisasikan. Makanya terus intens berkomunikasi dengan Pemprov Jatim,” imbuh Alfi.
Dinas PUPR Kota Batu sendiri telah melakukan peninjauan pada awal 2023 kemarin. Rencananya, proses pelebaran jalan akan diberlakukan hingga 4 kilometer. Dimulai dari Simpang Tiga Pendem hingga Simpang Tiga Jalan Dewi Sartika ke arah Pasar Induk Among Tani. Untuk itu juga dibutuhkan pembebasan lahan di 17 titik.
Pelebaran jalan nanti menggunakan box culvert. Alat itu digunakan untuk menutup saluran drainase dan sekaligus sebagai badan jalan tambahan. “Nanti juga sekaligus melakukan perbaikan trotoar di sepanjang Jalan Ir Soekarno – Jalan Pattimura,” ungkapnya.
Selain masuk sebagai proyek nasional, proyek ini juga sempat dimasukkan dalam RPJMD Kota Batu tahun 2017-2022. Namun karena pandemi COVID-19, proyek ini ditunda. Sejauh ini, dana anggarannya sendiri berada di Pemerintah Provinsi Jatim senilai sekitar Rp111 miliar.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko