Meski begitu, peranan ini tidak banyak disadari kaum perempuan karena masih banyak yang belum paham bagaimana cara merencanakan, mengatur dan mengelola keuangan yang baik dan tepat.
Berdasarkan Survey Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) yang dilaksanakan OJK pada tahun 2019, pemahaman dan pemanfaatan produk dan/atau layanan produk jasa keuangan oleh kaum perempuan masih setingkat di bawah pemahaman kaum laki-laki.
Dari riset itu, baru terdapat 36,13 persen perempuan Indonesia yang tergolong Well Literate atau memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang Lembaga Jasa Keuangan serta produk dan jasa keuangan, dibandingkan kaum pria yang telah memiliki tingkat literasi sebesar 39,94 persen.