MALANG – Kondisi terbaru 3 bocah di Malang yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah tanpa kehadiran orang tuanya terus membaik. Kini, mereka didampingi sejumlah psikolog untuk menjalani trauma healing.
Menambah semangat 3 bocah cilik ini, Wali Kota Malang Sutiaji mengunjungi mereka langsung ke rumahnya di Perumahan Puskopad, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Rabu (21/7/2021).
Saat dikunjungi, tampak ketiganya duduk berjejer di depan rumah sedang berjemur. Informasi dihimpun, masa isoman mereka sudah berakhir pada 19 Juli 2021. Jalan isoman 14 hari, diketahui tidak ada gejala signifikan pada ketiga anak ini.
Seperti diketahui, dalam klaster keluarga ini, ibu mereka wafat akibat paparan virus ini. Sedangkan sang ayah sedang dalam perawatan di rumah sakit.
Sebab itu, Sutiaji langsung memberikan pendamping psikologis agar mereka tidak bersedih. Apalagi, anak pertama di keluarga ini adalah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
“Cita-citanya apa nak?” kata Sutiaji. Lalu, si anak sulung menjawab ”Jadi Tentara,” kata dia. Dan Sutiaji menjawab, ”Wah, kalau mau jadi tentara ini nanti kayak Pak Dandim ya,” kata Sutiaji menghibur.
Sutiaji melanjutkan, pendampingan terhadap ketiga bocah penyintas ini akan terus dilakukan. Dia ingin tim Puskesmas dan juga psikolog untuk memantau perkembangan mereka.
”Kalau hari ini, (penanganan) trauma healing kita hanya simbolis. Nanti selebihnya akan kita pantau lewat digita, kampung tangguh disini nanti akan kita gerakkan. Baru kalau ada kasuistik nanti laporan ke kami,” jelasnya.
Sementara itu, Bidan Puskesmas Kedungkandang, Endah Purwati, selama masa paparan virus ini sejak awal, ketiganya hidup sebatang kara karena tidak ada saudara dekat yang berdomisili di Malang. Sehingga, warga sekitar yang akhirnya bergerak merawat mereka.
Dikarakan Endah, kondisi ketiga bocah ini sudah membaik. Masa isoman mereka juga sudah habis dan tidak mengalami gejala signifikan. ”Isoman sudah selesai, dan tidak ada gejala lanjutan. Artinya mereka sudah sehat dan negatif,” pungkasnya.