TuguMalang.id – Sebuah studi baru telah diterbitkan pada Annals of Internal Medicine. Para peneliti di National Cancer Institute, bagian dari National Institutes of Health, melakukan penelitiannya pada sekitar setengah juta orang antara usia 40 dan 69 tahun di Inggris. Penelitian itu dihubungan dengan kegiatan minum teh hitam terhadap risiko kematian rendah.
“Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan terbalik sederhana untuk minum teh dan kematian, yang sebagian besar telah terlihat pada populasi di mana minum teh hijau adalah umum, seperti di Cina dan Jepang,” tulis penulis penelitian.
Data kesehatan diperoleh dari setengah juta orang yang telah berpartisipasi dalam studi UK Biobank dan diikuti selama sekitar 11 tahun. Hasil yang diperoleh berada di angka 85 persen bagi peminum teh, kemudian 89 persen diantaranya adalah mereka yang meminum teh hitam.
Dilanjutkan dengan sebanyak 29 persen orang mengatakan meminum dua hingga tiga cangkir sehari. Kemudian sekitar seperempat orang mengatakan mereka dapat meminum empat sampai lima cangkir. Terakhir 12 persen mengatakan mereka minum enam sampai tujuh cangkir.
“Dibandingkan dengan yang bukan peminum teh, peserta yang melaporkan minum dua cangkir atau lebih setiap hari memiliki risiko kematian 9 hingga 12 persen lebih rendah,” ungkap peneliti.
Di antara mereka yang mengisi survei tentang bagaimana mereka minum teh, sebanyak 74 persen dan 13 persen peminum teh melaporkan menambahkan susu dan gula dalam minuman masing-masing. Namun peneliti menyebutkan bahwa tidak ada pengurangan manfaat yang signifikan terhadap penambahan tersebut dalam teh hitam.
Melansir dari CNN International, Inoue-Choi sebagai salah satu yang terlibat dalam studi tersebut mengatakan bahwa menambahkan produk susu dan gula bukan berarti adalah cara yang paling sehat untuk meminum teh. Para ahli kesehatan dalam hal ini juga sangat menganjurkan terhadap pembatasan jumlah keduanya.
Melansir dari National Institute of Health konsumsi teh yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, penyakit jantung iskemik, dan stroke. Hubungan tersebut terlihat terlepas dari suhu teh yang disukai, penambahan susu atau gula, dan variasi genetik yang mempengaruhi tingkat metabolisme kafein.
“Studi ini tidak dapat secara definitif membuktikan bahwa minum teh secara langsung mengurangi risiko kematian selama masa tindak lanjut. Namun, temuan ini memberikan kepastian bagi peminum teh dan menyarankan bahwa teh hitam dapat menjadi bagian dari diet sehat,” beber mereka.
Penulis: Fonda Imelia Pradinitama
Editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id