MALANG – Jika mau berusaha, tak ada hal yang mustahil. Begitu kata Seto Sutrioko (41), pengrajin media tanaman hias di Kota Malang. Lewat tangan kreatifnya, limbah sabut kelapa mampu dia sulam menjadi berbagai produk media tanaman hias seperti pot bunga hingga torus atau penyangga tanaman hias.
Dari limbah itu, Seto mampu menyambung hidup. Bahkan menghadirkan lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya. Kini produk yang dia hasilkan telah menembus pasar Malang Raya, Jakarta, Denpasar hingga Pontianak.
Seto yang dahulu berprofesi sebagai seorang sopir itu mengaku bersyukur bisa memiliki usaha sendiri. Terjangan badai pandemi membuatnya bertekat untuk beralih profesi menjadi pengrajin media tanaman hias.
Seto menceritakan, usaha yang dia rintis pada 2020 lalu itu hanya bermodalkan uang sebesar Rp 250 ribu. Tingginya permintaan pasar terhadap tanaman hias kala itu dinilainya merupakan peluang emas. Tangan kreatifnya kemudian bergerak menciptakan produk media tanaman hias itu.
Benar saja, usaha yang dia lakoni mendapatkan minat tinggi dari masyarakat luas. Dikatakan, media tanaman hias yang dia produksi dalam 3 hari pertama langsung ludes terjual dalam beberapa jam saja.
“Jadi memang kalau kita mau berusaha, tak ada hal yang mustahil. Saya hanya bermodal Rp 250 ribu, sekarang bisa menembus pasar luar pulau,” kata Seto.
Berjalannya waktu, usahanya terus berkembang hingga menembus omzet hingga Rp 24 juta per bulan. Kini permintaan pasar dari Bali hingga Kalimantan terus menanti hasil produksinya.
“Sekarang permintaan pasar masih tinggi, ini saja saya kuwalahan untuk memenuhi pesanan dari Denpasar dan Pontianak,” ungkapnya.
Dikatakan, kualitas produk menjadi kunci utama dalam merangkul pasar. Untuk itu, dia terus melakukan inovasi untuk menciptakan produk berkualitas dengan harga terjangkau.
Media tanaman hias yang dibuat Seto cukup unik. Hanya berbahan sabut kelapa dan kawat loket, dia mampu membuat pot bunga berbentuk segi tiga, segi enam, lingkaran hingga setengah lingkaran. Kemudian juga ada torus atau penyangga tanaman hias berbagai ukuran.
Produk yang dia buat dipatok dengan harga bervariasi, mulai Rp 8 ribu hingga Rp 20 ribu per pieces. Dalam sebulan, Seto yang memproduksi kerajianan di Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang itu mampu menjual 2 ribu pieces media tanaman hias itu.
“Dari usaha ini, alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan keluarga bahkan bisa membuka lapangan kerja,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A