MALANG, Tugumalang.id – Sebagian dari kita pasti sudah tak asing dengan wara-wirinya video kelompok paduan suara anak-anak difabel di media sosial. Mereka menyanyikan sebuah lagu berjudul ‘Que Sera Sera’ dengan lantunan piano secara khidmat.
Siapapun yang menyaksikan video yang ternyata merupakan iklan layanan masyarakat di Thailand ini dijamin akan merasa trenyuh. Apalagi melihat anak-anak difabel ini menyanyikan tembang itu dengan gembira dan bersemangat.
Jauh sebelum video paduan suara itu dikenal, lagu Que Sera Sera sudah menjadi lagu yang booming. Lagu lawas itu sudah ada sejak 1956. Sebuah lagu yang diciptakan oleh Jay Livingston serta Ray Evans dan dipopulerkan pertama kali oleh Doris Day.
Kala itu, Doris Day berkolaborasi dengan James Stewart membawakan lagu tersebut di film “The Man Who Knew Too Much (1956) dalam adegan anak mereka diculik, Sejak itu pula, lagu itu dikenal luas sampai meraih penghargaan Academy Award for Best Original Song tahun 1956 hingga ada di peringkat pertama Billboard Hot 100.
Wanita bernama lengkap Doris Mary Ann Kappelhof sendiri baru saja dikabarkan meninggal pada 13 Mei 2019 di usia 97 tahun akibat penyakit paru-paru basah yang dideritanya. Setengah abad lebih berlalu, lagu ini ternyata masih melegenda.
Korporasi besar seperti Life Insurance di Thailand bahkan terinspirasi dari lagu itu dalam sekuel video klip iklan layanan masyarakatnya. Begitu pula pada perusahaan semen di Indonesia juga menggunakan lagu Que Sera Sera versi Bahasa Indonesia sebagai soundtrack iklan mereka.
Lantas apa yang terkandung dalam lagu Que Sera Sera yang melegenda itu? Jika menilik dari liriknya, sebenarnya narasi yang disampaikan pencipta lagu sangat runtut, jelas, sederhana dan mudah dipahami.
Lagu itu lebih cenderung disebut lagu penenang terhadap setiap orang yang memiliki kekhawatiran mendalam. Kamu akan mendapat banyak pesan dan makna dari lagu tersebut.
Melansir dari berbagai sumber, Que Sera Sera adalah istilah lama di Italia dan lalu diadaptasi ke bahasa Spanyol. Artinya, yang terjadi, biarlah terjadi. Sama seperti istilah Kun fayakun dalam literasi agama Islam.
Tidak heran lagi, masa depan merupakan jelmaan hantu yang nyata di benak setiap orang. Namun, lagu ini sepertinya dapat menjadi jawaban tentang masa depan yang tidak bisa diprediksi itu. Cukup menenangkan dan menjernihkan pikiran.
Kenapa begitu, pengulangan lirik pada bagian reff ini sudah cukup menjadi jawabannya. Dimana penulis lagu menekankan agar kita tidak hidup dalam ketakutan akan kepastian masa depan. ”Que Sera Sera, what ever will be will be. The future not us to see, Que Sera Sera.” begitu lirik yang melegenda itu.
Berikut lirik Que Sera Sera (1956)
When I was just a little girl
(Saat aku masih kecil)
I asked my mother, what will I be
(Saya bertanya kepada ibu saya, apa yang akan saya lakukan)
Will I be pretty, will I be rich
(Apakah saya akan cantik, akankah saya menjadi kaya?)
Here’s what she said to me.
(Inilah yang dia katakan padaku)
Que Sera, Sera,
Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
(Apa yang terjadi terjadilah)
The future’s not ours, to see
(Masa depan bukan milik kita, untuk dilihat)
Que Sera, Sera
Que Sera, Sera
What will be, will be.
(Apa yang akan terjadi terjadilah)
When I was young, I fell in love
(Ketika saya masih muda, saya jatuh cinta)
I asked my sweetheart what lies ahead
(Saya bertanya kepada sayangku apa yang ada di depan)
Will we have rainbows, day after day
(Akankah kita memiliki pelangi, hari demi hari)
Here’s what my sweetheart said.
(Inilah yang dikatakan sayangku)
Que Sera, Sera,
Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
(Apa yang terjadi terjadilah)
The future’s not ours, to see
(Masa depan bukan milik kita, untuk dilihat)
Que Sera, Sera
Que Sera, Sera
What will be, will be.
(Apa yang akan terjadi terjadilah)
Now I have children of my own
(Sekarang aku punya anak sendiri)
They ask their mother, what will I be
(Mereka bertanya kepada ibu mereka, apa jadinya aku)
Will I be handsome, will I be rich
(Apakah saya akan tampan, akankah saya menjadi kaya?)
I tell them tenderly.
(Aku mengatakannya dengan lembut)
Que Sera, Sera,
Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
(Apa yang terjadi terjadilah)
The future’s not ours, to see
(Masa depan bukan milik kita, untuk dilihat)
Que Sera, Sera
Que Sera, Sera
What will be, will be.
(Apa yang akan terjadi terjadilah)
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko