Tugumalang.id – Coldplay adalah salah satu band musik pop rock paling terkenal dan sukses di dunia. Dengan lagu-lagu yang mendayu-dayu dan atmosferik, mereka telah mengumpulkan jutaan penggemar di seluruh dunia.
Konser Coldplay dengan tiket gelang ikonik akan menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat pada November mendatang. Histeria pembelian tiket Coldplay bahkan membuat beberapa oknum melakuan tindak pidana seperti penipuan tiket coldplay.
Sejarah Coldplay, Berkarya dan Hasilkan Album-Album Paling Hits
Grup band ini sudah dikenal luas melalui kiprah empat personelnya. Sebagai vokalis dan pemain keybord, nama Chris Martin tentu tak asing lagi. Lalu ada Jonny Buckland sebagai gitaris dan Guy Berryman di posisi pemain bass. Formasi ini dilengkapi oleh Will Champion sebagai drummer.
Coldplay dibentuk pada tahun 1996 di University College London, Inggris. Pada awalnya, band ini terdiri dari Chris Martin dan Jonny Buckland, yang bertemu di universitas dan memutuskan untuk membentuk sebuah band. Pada tahap awal, mereka masih mencari anggota tambahan dan akhirnya Guy Berryman dan Will Champion ikut bergabung dengan mereka.
Tahun 2000, Coldplay pun merilis album pertamanya yang diberi judul “Parachutes”. Album ini sukses mendapatkan sambutan yang hangat dari para kritikus musik dan mencapai kesuksesan komersial yang besar. Hits seperti “Yellow” dan “Trouble” membantu memperkenalkan band ini kepada khalayak musik yang lebih luas. “Parachutes” bahkan memenangkan Grammy Award untuk Album Alternatif Terbaik.
Sukses dengan album debutnya, para personel Coldplay terus bersemangat untuk menghasilkan karya. Album kedua mereka pun lahir dengn judul “A Rush of Blood to the Head” (2002). Album ini lalu menerima pujian kritis yang luas dan menjadi album terlaris di Inggris pada tahun itu. Lagu-lagu seperti “Clocks” dan “The Scientist” terus menempatkan Coldplay di puncak tangga lagu di berbagai negara.
Sejarah Coldplay terus tercatat apik dengan rilis album-album sukses berikutnya. Seperti “X&Y” di tahun 2005, dan album hits “Viva la Vida or Death and All His Friends” pada 2008. Selanjutnya, Coldplay merilis “Mylo Xyloto” pada 2011. Album-album ini mendapatkan sambutan yang baik dan menghasilkan hits seperti Fix You, Paradise dan tentunya, Viva la Vida.
Namun, perubahan yang paling mencolok dalam musik Coldplay terjadi dengan album “Ghost Stories” (2014) dan “A Head Full of Dreams” (2015). Band ini mulai menggabungkan unsur-unsur musik elektronik dan pop ke dalam lagu-lagu mereka, menciptakan suara yang lebih eksperimental dan eklektik. Mereka berkolaborasi dengan beberapa artis ternama seperti Rihanna, Beyoncé, dan The Chainsmokers dalam album-album ini.
Coldplay juga dikenal dengan penampilan panggung yang spektakuler dan produksi visual yang mengesankan dalam konser mereka. Mereka sering memadukan elemen teater, efek khusus, dan pencahayaan yang menakjubkan untuk menciptakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi penggemar mereka.
Selain keberhasilan komersial dan pujian dari kritikus musik, sejarah Coldplay juga dikenal karena keterlibatan mereka dalam kegiatan amal dan advokasi sosial. Mereka telah mendukung berbagai kampanye dan
lembaga amal di seluruh dunia, termasuk Oxfam, Amnesty International, dan Global Citizen. Band ini juga memiliki inisiatif lingkungan yang kuat dan berkomitmen untuk menjadi karbon netral dalam tur mereka.
Seiring berjalannya waktu, Coldplay terus berkembang dan bereksperimen dengan suara mereka. Album terbaru mereka, yang dirilis pada 2019 dengan judul “Everyday Life,” menampilkan berbagai genre musik dan tema yang mencerminkan kepedulian sosial dan politik yang lebih dalam.
Dalam perjalanan mereka, Coldplay telah menghasilkan banyak lagu ikonik dan menjadi salah satu band paling terkenal di dunia. Dengan suara khas mereka yang melankolis dan lirik yang kuat, mereka telah menciptakan warisan musik yang tidak tergantikan. Sejarah Coldplay adalah cerita tentang keberanian untuk bereksperimen, inovasi musik, dan misi untuk menyebarkan pesan positif melalui karya mereka.
Penulis: Imam A. Hanifah
editor: jatmiko