MALANG – Pencegahan dan pengendalian tuberkulosis (TBC) terus menjadi atensi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Ini menjadi upaya untuk mengeliminasi TBC pada tahun 2030 mendatang, sebagaimana telah dicanangkan pemerintah pusat.

Sejalan dengan hal tersebut, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji, menegaskan perlunya membangun kesadaran masyarakat untuk memitigasi infeksi penyakit menular seperti TBC.
“Kesadaran masayarakat akan pentingnya kesehatan, terlebih mewaspadai penyakit-penyakit yang menular perlu dikuatkan,” ujarnya dalam Sarasehan Tuberkulosis (TB) Day Tahun 2022, yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Acara itu digelar di Savana Hotel and Convention Malang pada Rabu (23/3/2022).
Menurut Sutiaji, pola hidup sehat dan bersih (PHBS) menjadi penting untuk selalu diterapkan. “Apabila pola hidup kita tidak pola hidup sehat, maka tidak menutup kemungkinan kita tertular penyakit. Karena abai dengan pola infeksi yang seharusnya bisa kita mitigasi,” jelasnya.
Sebab itu, imbuh Sutiaji, penguatan mitigasi penyakit menular, penerapan PHBS, dan menjaga kesehatan harus selalu dikuatkan. “Ini menjadi kekuatan kita bersama, sehingga masyarakat secara literatif sadar akan kesehatan,” terangnya.

Ia juga menambahkan upaya mitigasi ini menjadi bagian dari membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Dengan demikian akan mendorong penigkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). “Pencegahan penyakit seperti tuberkulosis adalah bagian dari langkah untuk meningkatkan SDM yang berkualitas,” imbuhnya.
Terlebih, ini juga selaras dengan misi pertama Kota Malang untuk menjamin akses dan kualitas pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya bagi semua warga.
“Indikatornya di IPM (Indeks Pembangunan Manusia). IPM kita tertinggi kedua se-Jawa Timur, 82,04. Dalam rangka mendukung penguatan SDM itu semua, kami kuatkan dengan UHC (Universal Health Coverage) yang sudah mencapai 95,24 persen,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif, bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia pada 24 Maret 2022.
Gelaran ini juga diharapkan dapat membantu mewujudkan eliminasi TBC pada 2030 mendatang. Sejalan dengan itu, Husnul juga menjelaskan upaya penanggulangan TBC menjadi tanggung jawab bersama.
“Maksud digelarnya kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran kita bersama, bahwa eliminasi TBC ini tidak semata menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, namun merupakan tanggung jawab setiap individu yang ada baik sehat maupun sakit,” paparnya.

Sebagai informasi, pada kegiatan yang sama Sutiaji juga berkesempatan menyerahkan piagam penghargaan kepada sejumlah tenaga kesehatan di Kota Malang. Ini merupakan Piagam Penghargaan Tenaga Kesehatan Berprestasi (Teladan) Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 dari Gubernur Jawa Timur.
Sutiaji juga secara simbolis menyerahkan piagam penghargaan kepada Dinas Kesehatan Kota Malang berupa Piagam Apresiasi dari Staf Khusus Presiden RI atas sinergitas dalam mendukung pelaksanaan percepatan vaksinasi COVID-19 bagi Penyandang Disabilitas di Provinsi Jawa Timur tahun 2021.
Reporter: Feni Yusnia
editor:jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id