MALANG – Rombongan puluhan Aremania dari Malang, Blitar, dan Tulungagung berkunjung ke rumah keluarga dua polisi yang meninggal dunia saat bertugas di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).
Kunjungan yang dilaksanakan pada Minggu (23/10/2022) tersebut bertujuan untuk menyampaikan rasa bela sungkawa serta pemberian santunan. Beberapa tokoh Aremania juga terlihat ikut bertakziah, di antaranya Yuli Sumpil, Andi Koreng, dan Sam Dadang.
Dua polisi yang meninggal dunia di Tragedi Kanjuruhan adalah Aipda Anumerta Andik Purwanto dan Brigadir Anumerta Yoyok. Andik merupakan anggota Polres Tulungngagung, sementara Yoyok merupakan anggota Polsek Dongko Polres Trenggalek.
Andi Koreng mengatakan kedatangannya bersama rombongan Aremania adalah murni sebagai bentuk kemanusiaan dan empati kepada korban Tragedi Kanjuruhan.
“Ini sebagai bentuk kemanusiaan dari Aremania. Kita tidak pandang siapa pun. Alhamdulillah kami diterima (oleh keluarga). Saya mohon maaf atas nama Aremania sejagad raya,” ucap Andi.
Sam Dadang juga sedikit menceritakan saat kejadian sempat melihat almarhum Andik sedang bertugas di pintu 13 Stadion Kanjuruhan.
“Insyaallah almarhum meninggal dalam keadaan syahid, karena sedang dalam melaksanakan tugas,” kata Dadang.
Plt Kasat Intelkam Polres Malang, Ipda Imam Samsodin, yang juga ikut bertakziah mengatakan pihaknya mendampingi Aremania yang berangkat dari Malang untuk memberikan santunan kepada pihak keluarga korban.
“Ini sebagai wujud empati Aremania atas peristiwa tersebut,” kata Imam.
Istri almarhum Yoyok, Cindy Novianti mengatakan dirinya dan keluarga berterima kasih atas kedatangan Aremania. Ia beserta keluarga mengaku sudah ikhlas dan menganggap semuanya adalah takdir yang sudah digariskan.
“Terima kasih banyak atas silaturahmi dan takziah dari teman-teman Aremania. Mohon dimaafkan apabila ada kesalahan dari almarhum dan kami mohon doanya buat almarhum,” kata Cindy.
Pada kesempatan ini, Aremania juga menyampaikan bahwa mereka akan mendirikan monumen yang bertuliskan nama-nama korban. Kepada Aremania, kedua keluarga menyatakan setuju nama korban dicantumkan dalam monumen tersebut.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A