MALANG, Tugumalang – Sambang warga yang digalakkan Wali Kota Malang Sutiaji terus dilakukan. Kali ini, kunjungan yang dirangkap dengan hobi gowesnya itu menyasar tiga kelurahan di Kecamatan Lowokwaru. Yakni kelurahan Dinoyo, Merjosari dan Tlogomas.
“Ini sebagai upaya validasi kita di lapangan. Kita turun sambil pelayanannya kami evaluasi. Saya minta kelurahan, camat dan OPD harus jemput bola,” kata Sutiaji, Jum’at (13/1/2023).

Dengan begitu, diharapkan persoalan-persoalan warga segera dapat teratasi. Termasuk, updating data juga dapat terus berjalan secara menyeluruh sehingga layanan digitalisasi dapat berjalan dengan optimal. “Tidak ada alasan updating data tidak dilakukan. Ditambah, kami berharap yang ada di musrenbang baik tematik maupun reguler belum masuk, melalui sambang ini bisa masuk (terdata),” jelasnya.
Kegiatan ini diawali dengan gowes bersama para OPD. Start di Balaikota, gowes ini terus berjalan sesuai rute yang ditentukan. Di sela-sela rute itu, Sutiaji turut mampir mengunjungi beberapa rumah warga yang rentan. Setelahnya, dilanjutkan dengan dialog warga di Kelurahan Dinoyo.
Sedikitnya ada 9 rumah warga rentan yang dikunjungi Sutiaji dalam rute kurang lebih 15 kilometer itu. Di antaranya Siti Mukhlisah, lansia disabilitas; Harnawi, lansia; Markatik, pra sejahtera, sekaligus peninjauan makam; Dasemi, lansia sakit stroke; Iwan Fauzi, ODGJ; Mujeni, lansia; Abdurrohman, lansia; Siti Zulaikah, lumpuh; serta Eko Budi, ODGJ.
Usai berdialog, Sutiaji juga menjembatani pembahasan melalui rapat internal dengan para OPD sekaligus menginstruksikan agar segera menangani keluhan warga.

Diakui Sutiaji, dirinya tak menyangka antusias masyarakat terhadap agenda sambang warga ini begitu tinggi. “Setiap jalan, ada yang ‘pak minta foto’, minta dikunjungi, dan sebagainya. Sehingga kita rencanakan dua sampai tiga titik (kelurahan) itu,” imbuhnya.
Sedangkan, pemilihan hari Jum’at sebagai waktu rutin pelaksanaan program, agar semua OPD terkait dapat terlibat langsung untuk turun ke lapangan, menyapa dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Dari RT, RW, datang semua. Setelah itu (persoalan yang ditampung) langsung kami rapatkan secara internal. Pembagian tugas, ada yang langsung survei. Turun ke warga untuk mengecak seperti Dinkes, dan sebagainya. Sehingga langsung dieksekusi,” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko