MALANG, Tugumalang – Untuk meringankan beban, Polres Malang membantu mencarikan kerja untuk kakak salah satu korban Tragedi Kanjuruhan. Polres Malang juga akan memberikan pendampingan psikologi bagi anggota keluarga.
Zulfikar Rafi Firmansyah (24), kakak dari korban yang bernama Ahmad Dani Safaruddin (15), sebelumnya sempat bekerja di pabrik. Namun, setelah adiknya meninggal, ia memutuskan berhenti bekerja.

Hal ini diketahui Polres Malang setelah mendengar uneg-uneg keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dalam agenda Jumat Curhat, pada Jumat (6/1/2023). Di rumah almarhum Ahmad Dani yang terletak di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, mereka ditemui langsung orang tuanya, yaitu Rohadi (54) dan Siti Sofiah (50).
“Ada beberapa hal yang disampaikan keluarga Pak Hadi tadi. Kakak dari almarhum yang sedang membutuhkan pekerjaan sedang kami bahas untuk bisa dicarikan solusi. Kemudian, Bu Hadi (Siti Sofiah) masih membutuhkan penanganan psikologi, nanti akan kami berikan pendampingan,” terang Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana kepada awak media.
Awalnya Kholis menawarkan pekerjaan di Polres Malang di bagian administrasi perkantoran. Namun setelah menggali informasi lebih lanjut, diketahui bahwa Zulfikar pernah belajar di SMK jurusan otomotif. Sehingga, pihaknya akan mencarikan tempat bekerja yang lebih pas.
“Setelah ini saya akan bahas bersama para pejabat utama apakah (Zulfikar) dipekerjakan di Polres Malang atau di tempat lain yang memungkinkan,” kata Kholis.
Sementara itu, ayah dari korban, Rohadi mengatakan ia awalnya hanya meminta bantuan doa saja dari pihak Polres Malang. Namun, setelah mendapatkan tawaran pekerjaan bagi anaknya, ia merasa sangat senang.
“Saya nggak minta apa-apa, saya hanya minta bantuan doa untuk anak saya. Terus ditawari (pekerjaan) Bapak Kapolres, akhirnya ya mau,” ujar Rohadi.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko