Tugumalang.id – Tak hanya manusia, hewanpun dapat tertular virus COVID-19. Terakhir diketahui, 2 ekor Harimau Sumatra di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta positif COVID-19. Nah, di Kota Batu sendiri yang juga punya kebun binatang besar, persisnya di Jatim Park, ikut ketir-ketir.
Beruntung, diketahui hingga saat ini belum pernah ada satwa di Jatim Park Kota Batu terpapar virus asal Wuhan, China ini. Hal ini diungkapkan Dokter Hewan di Jatim Park, Rossy Margaretha Riupassa.
”Masih aman, belum ada hewan-hewan di sini yang sampai tertular corona. Meski pandemi, mereka juga terus kita rawat. Sejauh ini masih baik-baik saja,” katanya, pada Jumat (6/8/2021).
Selama pandemi, tim dokter hewan di JTP Group terus melakukan pemantauan dan perawatan secara rutin kepada sekitar 1.000-an ekor satwa dan sekitar 200 jenis spesies hewan.
Adapun, perawatan yang dilakukan mulai medical check up rutin, pemberian asupan vitamin dan nutrisi tetap dijaga. Selain itu, selama pandemi, SOP Biosecurity juga diperketat. Mulai desinfektan atau sterilisasi kandang rutin.
”Selain itu, dari petugas juga memakai peralatan kerja seperti glove dan masker saat merawat hewan-hewan yang memiliki potensi penularan zoonosis, khususnya primata dan mamalia,” paparnya.
Selain itu, Rossy juga memastikan seluruh karyawan yang melakukan perawatan pada satwa sudah tervaksin. ”Semua karyawan di sini, termasuk petugas kesehatan hewan sudah divaksin,” jaminnya.
Di tengah situasi sulit seperti ini, pihaknya masih terus berupaya memberikan perawatan terbaik. Meski memang harus terseok-seok lantaran tidak ada pemasukan sama sekali selama PPKM. Kendala paling buruk terjadi adalah pada ketersediaan stok pangan.
Namun kata Rossy, stok pakan satwa yang dimiliki di sini masih aman hingga 6 bulan ke depan. Untuk satwa karnivora misalnya, kini diberikan alternatif pakan lain yang lebih murah yakni daging kanguru.
”Kalau biasanya kami selingi daging sapi dan kelinci. Tapi selama pandemi ini kami siapkan daging kanguru lebih banyak karena harganya di sana jauh lebih murah, karena kanguru ini memang menjadi hama karena populasinya yang banyak,” pungkasnya,
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti