Tugumalang.id – Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Nurul Hikmah memiliki tekad untuk mengentaskan pendidikan anak yatim dari kesulitan ekonomi. Tekad itulah yang kemudian memantik perhatian PT Anugrah Citra Abadi (ACA) untuk turut serta memberikan dukungan bagi keluarga dengan kesulitan ekonomi di Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Pengasuh LKSA Nurul Hikmah, Musyarofah, menceritakan awal mula berdirinya panti asuhan tersebut. LKSA Nurul Hikmah mulai didirikan sejak 1992 dengan sumber daya pengurus yang terbatas dan hanya mengasuh beberapa anak saja.
“Waktu itu kami berbicara kepada Kades untuk mengurus akta notaris untuk mendirikan panti asuhan disini. Karena di Desa Kebonagung ini ternyata banyak anak-anak yatim yang tidak sekolah waktu itu,” ujarnya, pada Sabtu (8/5/2021).
Tak ingin melihat masa depan anak yatim di Desa Kebonagung tanpa bekal pendidikan, Musyarofah dengan seizin kyai sepuh pondok pesantren bertekat untuk mengupayakan anak yatim tersebut bisa mengenyam pendidikan yang layak seperti anak-anak pada umumnya.
Dengan tekat mulia itulah, LKSA Nurul Hikmah mulai berdiri secara legal. LKSA Nurul Hikmah juga memiliki laporan pertanggungjawaban yang selalu dilaporkan kepada kecamatan Pakisaji dan Dinsos Malang setiap 6 bulan sekali.
Lantaran tak memiliki sumber dana yang memadai, panti asuhan itu hanya bisa membantu 50 persen biaya sekolah anak yatim yang ada di Desa Kebonagung, pada awal berdirinya.
Musyarofah mengatakan, dengan seizin kyai sepuhnya, LKSA Nurul Hikmah kemudian mulai menghimpun dana dengan mengajukan proposal ke beberapa lembaga, instasi, dan perusahaan di Malang.
“Saat ini bisa menghimpun dana dan bisa membiayai sekolah anak-anak ini secara penuh,” ucapnya lega.
Kemudian pada akhirnya, perhatian masyarakat kepada LKSA Nurul Hikmah mulai meningkat. Disebutkan, saat ini donatur mulai berdatangan untuk memberikan bantuan meski tanpa diminta.
“Alhamdulillah kita bisa membiayai kebutuhan anak anak. Termasuk biaya sekolah, peralatan sekolah, buku, seragam, juga bisa tinggal disini, makan, dan uang sakunya,” ucapnya.
Namun Musyarofah mengatakan, pihaknya membatasi jumlah anak yatim di LKSA Nurul Hikmah maksimal hanya 50 anak. Hal itu dilakukan lantaran panti asuhan tersebut belum memiliki sumber pemasukan yang pasti sebagai sumber dana utama yang diandalkan.
Untuk itu, pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan berupa bantuan peralatan sekolah dan uang tunai yang diberikan PT ACA.
Dia mengatakan, bantuan tersebut memang sangat dibutuhkan anak asuhnya untuk menunjang pendidikan. “Bantuan ini sangat bermanfaat dan membuat kami sangat terharu. Disini ada 42 anak asuh yang telah mendapatkan perhatian dari PT ACA. Karena mereka rata rata masih anak sekolah, sehingga sangat membutuhkan peralatan sebagaimana yang disalurkan saat ini,” tuturnya.
Dia berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban anak asuhnya yang tengah mengenyam pendidikan di beberapa perguruan tinggi.
Disebutkan, ada 4 anak asuhnya yang tengah kuliah di Unisma, UIN Malang, UB, dan Unira. Sebelumnya, sudah ada 3 anak asuhnya yang juga telah meyelesaikan pendidikan kuliah. Bahkan, salah satu anak asuhnya yang telah lulus tersebut kini menjadi ustad di pondok pesantren yang ada di LKSA Nurul Hikmah.
“Sesuai misi kami, anak-anak disini harus sekolah dan ngaji. Kalau tidak mau sekolah tidak harus disini. Mereka yang disini memang dari anak yatim, piatu, dan beberapa dari keluarga duafa,” tutupnya.
Perlu diketahui, PT ACA dengan program santunan anak yatim juga menyalurkan bantuan kepada anak yatim di 12 kecamatan di Kabupaten Malang. Terdapat 50 titik yang disasar PT ACA untuk penyaluran bantuan bagi anak yatim di Kabupaten Malang.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti