MALANG, Tugumalang.id – Wahyu Hidayat, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang resmi ditunjuk sebagai Pejabat (Pj) Wali Kota Malang. Ia dilantik oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Minggu (24/9/2023).
Wahyu merintis karirnya dari bawah sebagai seorang pegawai di Badan Kepegawaian Kabupaten Malang. Namun, sebelum menjadi ASN, Wahyu telah berkecimpung di dunia perencanaan wilayah kota sebagai konsultan tata ruang.
Wahyu menuntut ilmu di jurusan Planologi atau Perencanaan Wilayah Kota Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Ia merupakan lulusan pertama dan satu-satunya dari jurusan tersebut.
“Saya dijuluki the first planner karena kebetulan saya lulusan pertama dan satu-satunya dari jurusan planologi ITN Malang. Saat itu saya sendirian (yang lulus),” kenang Wahyu saat mengisi podcast Tugu Insiprasi, beberapa waktu lalu.
Sejak lulus pada tahun 1990, Wahyu bergabung dengan kantor konsultan tata ruang dan banyak berkontribusi dalam perencanaan wilayah kota di Jawa Timur.
Meski telah mantap dengan pekerjaannya dan telah mendapat fasilitas rumah serta kendaraan, Wahyu banting stir menjadi ASN karena permintaan kedua orang tuanya.
“Saya sudah enjoy jadi konsultan. Keinginan ibu bapak saya, karena beliau guru, beliau ingin anaknya menjadi ASN,” ujar pria kelahiran 17 Desember 1966 tersebut.
Akhirnya, ia daftar seleksi ASN dengan dibantu oleh pacarnya pada saat itu yang kini sudah menjadi istrinya, Hanik Andriani Wahyu Hidayat. “Saya didaftarkan, saya nggak daftar sendiri,” imbuh Wahyu.
Saat ditempatkan di Badan Kepegawaian Kabupaten Malang, pekerjaan Wahyu sehari-hari hanya seputar mengetik, membuat amplop, dan mengantar surat. Pekerjaan ini sangat berbeda dengan yang ia lakukan saat menjadi konsultan.
Dari segi gaji, Wahyu mengaku saat itu gajinya mengalami penurunan drastis. Saat menjadi konsultan, gajinya bisa disamakan dengan gaji Sekda Kabupaten Malang.
“Pada saat itu ada banyak proyek, saya sampai bisa nyicil rumah,” kata Wahyu.
Tak lama setelah bekerja di Badan Kepegawaian, Wahyu dipindahkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang. Ia kemudian mendapat tugas belajar di Rotterdam, Belanda.
“Pada saat itu saya satu angkatan tugas belajar dengan Menteri Sosial, Tri Rismaharini,” kata Wahyu.
Sekembalinya ke Indonesia, Wahyu masih terus bekerja di Bappeda Kabupaten Malang. Ia berkontribusi dalam menjadikan Kota Batu sebagai kota otonom saat ini. Saat itu, ia turut dalam tim yang mengkaji kelayakan Kota Batu untuk lepas dari Kabupaten Malang.
“Saya juga menjadi penanggung jawab untuk menjadikan Kota Kepanjen sebagai Ibukota Kabupaten Malang,” imbuh Wahyu.
Sejak saat itu, karir Wahyu terus melejit. Ia sempat menjabat sebagai Camat Tajinan, Kepala Kantor Perumahan Kabupaten Malang, dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang. Ia kemudian ditunjuk menjadi Sekda Kabupaten Malang pada tahun 2020 menggantikan Didik Budi Muljono.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: jatmiko