MALANG – AKBP Beni Mutahir, Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Gorontalo yang meninggal ditembak seorang tahanan narkoba pada Senin (21/3/2022) lalu, dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Slorok, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.
Sebelumnya, jenazah korban diterbangkan dari Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo dan disemayamkan di rumah duka yang berada di Jalan Raya Slorok, Desa Slorok, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Jenazah tiba pada Selasa (22/3/2022) pukul 17.05 dan segera disalatkan.
Meninggalnya Beni yang begitu mendadak meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan koleganya. Karangan bunga terlihat berjejer di depan rumah duka. Isak tangis juga terdengar mengiringi kedatangan jenazah hingga saat jenazah berangkat untuk dimakamkan. Beni meninggalkan istri dan seorang anak yang saat ini masih duduk di bangku SMA.
Seorang kerabat Beni, Toyik mengatakan ia cukup terkejut dengan kabar itu. “Beni itu orangnya sangat teliti. Makanya saya kaget kok bisa sampai terjadi (peristiwa) seperti ini,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa korban merupakan sosok yang santun dan sederhana. Sehari-harinya korban senang memakai kaos dan celana pendek serta mengayuh sepeda saat bepergian ke tempat yang tak jauh dari rumahnya. Toyik juga mengatakan bahwa Beni sering ikut sholat berjamaah di masjid.
Karena bertugas di Gorontalo, korban jarang pulang ke rumah di Desa Slorok yang merupakan rumah mertuanya tersebut. Istri Beni merupakan warga asli Desa Slorok. Sementara Beni diketahui berasal dari Bandung. “Tapi dia (sudah jadi) warga Desa Slorok sini,” kata Toyik.
Sementara itu, tersangka penembak korban dikabarkan telah ditahan dan kasus ini tengah diselidiki Polda Gorontalo.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor:jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id