MALANG, Tugumalang.id – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bertakziah ke rumah duka Sigit Widodo (54), Ketua Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia, Jumat (16/2/2024).
Sigit Widodo, merupakan Ketua KPPS TPS 20 di wilayah Polehan, Blimbing, Kota Malang. Dia meninggal dunia pada Kamis malam sekitar pukul 19.20 WIB di RSI Aisyiyah Malang dan disemayamkan di kediamannya Jalan Puntodewo Raya, Kelurahan Polehan, Blimbing, Kota Malang.
Mengetahui hal tersebut, Wahyu Hidayat bergegas meluncur ke rumah duka bersama Ketua KPU Jatim Rochani; Ketua KPU Kota Malang Aminah Asminingtyas; serta beserta jajaran forkopimda Kota Malang.
Baca Juga: Ketua KPPS Meninggal, Serangan Jantung Diduga Kelelahan
“Saya bersama Pemerintah Kota Malang mengucapkan turut berduka cita kepada almarhum bapak Sigit Widodo Ketua KPPS 20, Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang,” ujar Wahyu.
Menurut Wahyu ini menjadi duka mendalam bagi warga Kota Malang di tengah Pemilu 2024. Terlebih, Sigit meninggal usai menjalankan tugasnya sebagai ketua KPPS.
“Beliau meninggal setelah menjalankan tugas. Setelah semua perhitungan terkirim kemudian beliau membantu membereskan dan ada beberapa aktivitas yang dilakukan,” jelasnya.
Baca Juga: Petugas KPPS Meninggal Dunia, KPU Siapkan Santunan Rp36 Juta
“Beliau juga mempunyai (riwayat) penyakit diabetes dan akhirnya kemarin pada saat beliau ingin mengantarkan keponakannya. Kalau ndak salah beliau di dalam mobil sudah pingsan. Kemudian di bawa ke rumah sakit dan meninggal di rumah sakit,” sambung Wahyu.
Bersamaan dengan itu, ia turut menyerahkan santunan ataupun bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan. “Setelah ini kita juga akan ngomong ke pak Sekda kira-kira (apa) ada bentuk yang lain yang bisa disampaikan. Karena beliau ini jualan bakso. Nanti kita koordinasikan,” imbuhnya.
Tambah Wahyu, sebelumnya bersama KPU Kota Malang, pihaknya betul-betul memastikan kehadiran tenaga medis di setiap TPS. Termasuk, pendampingan hingga fasilitas kesehatan seperti ambulans guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
“Setiap kali ke TPS. Kami selalu tanya nakesnya di mana karena untuk pendampingan dan saya selalu cek ketua KPPS apakah sudah punya kontak nakesnya, begitu sebaliknya. Seperti ambulans juga sudah ada di TPS. Semua sudah siap. Sehingga nakes ada sewaktu-waktu on call 24 jam,” imbuhnya.
Senada, Ketua KPU Jatim Rochani menjelaskan pihaknya juga memberikan penghargaan dan apresiasi terhadap almarhum karena telah menuntaskan tugas-tugasnya sebagai KPPS. “Kita tahu pekerjaan di TPS itu sifatnya sangat butuh kesukarelaan,” jelasnya.
Pihaknya juga tengah melakukan proses verifikasi untuk penyaluran santunan maupun bantuan yang bersumber dari APBN. Diperkirakan santunan untuk kematian dari KPU mencapai sekitar Rp 36 juta.
Rochani menyebut, sejauh ini tercatat sudah 8 orang penyelenggara Pemilu yang meninggal di Jawa Timur. Angka ini jauh berbeda dibandingkan tahun 2019.
“Jadi ada dari linmas, KPPS, saksi parpol. Tahun 2019 di Jawa Timur itu ada 87 anggota penyelenggara Pemilu yang meninggal,” terangnya.
Di siai lain, putra pertama almarhum, Daniel Adhista, 24, menjelaskan kematian sang ayah begitu tiba-tiba. Sebelumnya, almarhum melakukan aktivitas seperti biasa. Bahkan sempat menolong keponakan yang tengah sakit untuk dibawa ke rumah sakit.
“Itu ngangkat (keponakan) dari kamar ke depan, bilangnya nda kuat. ‘Aku tak ngeluarin mobil buat ke RSI’ katanya gitu. Terus habis dikeluarin mobilnya, mau berangkat, orangnya langsung serangan jantung. Habis itu dibawa ke rumah sakit, diagnosa dari RS itu jantungnya berhenti sama gagal nafas. Udah ngga ada di perjalanan, katanya gitu,” bebernya.
Ia menjelaskan, usai Pemilu sang ayah masih melakukan aktivitas seperti biasa. Mulai istirahat, mengantar ibunya, makan, dan sebagainya.
“Terus katanya jam 5 sore balik lagi ke sana (kelurahan). Katanya ada data yang ngga bisa diinput. Itu cuma sebentar, terus pulang. Dipanggil anaknya tante itu. Sibuknya ayah cuma Senin Selasa malam. Mungkin pagi jualan bakso, prepare biasa untuk di rumah,” tutupnya.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A