TuguMalang.id – Sudarno, warga yang tinggal di Kelurahan Sisir, Kota Batu punya cara unik dalam memperingati Hari Kelahiran Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni. Setiap peringatan itu, Sudarno selalu menyambutnya dengan jamasan (memandikan/mensucikan,red) logo Pancasila.
Biasanya jamasan dilakukan terhadap benda-benda pusaka seperti keris. Namun Sudarno yang juga pelaku penjamas itu menerapkan jamasan pada logo Pancasila miliknya yang terbuat dari bahan logam kuningan.
Tak heran, Sudarno adalah satu dari aktivis budaya di Kota Batu. Sudarno juga adalah Ketua Paguyuban Tosan Aji Sangga Braja Kota Batu. Di rumahnya, banyak dihias benda-benda budaya seperti dupa, keris, wayang, arca hingga buku bacaan.
Pada peringatan Hari Kelahiran Pancasila ini, dia kembali melakukan tradisi jamasan logo Pancasila dengan ukuran tinggi 60 cm itu. Dalam ritual jamasan ini dilakukan Sudarno dengan menyiapkan bunga-bunga dan air bersih. Setelah dicampurkan, logo Pancasila itu dia basuh dan dimandikan hingga bersih.
Sembari menjamas, dia juga mengajak anaknya dan bicara soal Pancasila. Usai itu, logo Pancasila itu dia bersihkan dengan kain lap hingga kering dan dikembalikan ke tempat semula di dinding rumahnya.
Tradisi itu sudah dia lakukan sejak 2020 lalu, waktu pandemi menyerang. Di waktu itulah dia seolah mendapat pencerahan untuk menjamas pusaka logo Pancasila.
”Bagi saya menjamas atau membersihkan pusaka punya makna doa dan harapan kepada bangsa terbebas dari musibah,” kisahnya, Rabu 1 Juni 2022.
Tradisi ini pun akhirnya juga dia kenalkan pada keluarganya, termasuk anak-anaknya. Ini dia lakukan agar generasi penerus bangsa terus melestarikan tradisi budaya. Termasuk mengamalkan nilai filosofis Pancasila.
Sudarno yang juga aktif di Komunitas Gusdurian itu berpendapat banyak warga yang tidak lagi mengenal dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan melakukan kegiatan kebudayaan, diharapkan dapat memupuk rasa kecintaan tanah air dan nasionalisme, juga rasa saling menghormati perbedaan. Dia juga merasa bangga di Kota Batu, aspek toleransi warganya amat tinggi,
Di Kota Batu, Jawa Timur, dianggapnya telah menjamin keamanan dan kenyamanan beribadah umat antar beragama. Disitulah letak penerapan falsafah Pancasila yang paling penting. Yakni sila 1 Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Dia berharap nilai-nilai filosofis Pancasila tersebut biaa diterapkan oleh masyarakat Indonesia secara luas.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id