Tugumalang.id – Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kota Malang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih menyisakan PR panjang. Total, sejak program ini digagas pada tahun 2018 lalu, masih tersisa 275 hektar kawasan di kota bunga ini yang belum digarap.
Untuk diketahui, program percantikan Kotaku ini menyentuh banyak kawasan pemukiman bantaran sungai di Kota Malang. Hingga termasuk penataan kawasan Kayutangan Heritage mulai Zona 1, 2, dan 3 hingga kawasan Kauman dan Muharto.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Malang, Sutiaji, bahwa sebenarnya PR program Kotaku di Kota Malang sisa 72 hektare. Tapi, berhubung ada SK baru sesuai dari Kemen PUPR, ternyata ada penambahan jumlah kawasan kumuh.
“Kalau berdasarkan SK lama, jumlah kawasan kumuh kita ada 608 hektar. Nah sudah digarap itu sejak 2018 sampai 2020 ini sisa 72 hektar. Tapi, ada SK baru ada penambahan 31 kelurahan, jadi masih tersisa 274 hektare,” ungkap Sutiaji, belum lama ini.
Lebih lanjut, untuk di Kayutangan Heritage, sejauh ini masih dalam progres. Masih belum sepenuhnya selesai karena akan berlanjut untuk memperluas pembenahan di sisi Zona 3 (Patung Chairil Anwar) hingga kawasan Kauman hingga Muharto. ”Untuk ini nanti akan dibantu juga dengan APBD Kota Malang tahun 2021,” tambahnya.
Selanjutnya, Pemkot Malang kini tinggal menunggu proses penyerahterimaan dari Kemen PUPR. Dari keterangan Sutiaji, terdapat dua titik yang akan diserah terimakan, yaitu Zona 1 (pertigaan Kantor PLN) dan zona 2 (perempatan Raja Bally)
“Mungkin setahun ini nanti ada serah terima dari Kementerian PUPR pada kami. Sama saya juga minta diberi ada infografis biar masyarakat tahu apa yang sudah dikerjakan program Kotaku ini,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti