MALANG, Tugumalang.id – Dosen Komunikasi Politik Universitas Brawijaya (UB) Dr. Verdy Firmantoro, S.I.Kom, M.I.Kom memberikan pandangannya tentang Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Malang pada Jumat (8/11/2024) malam kemarin.
Sebagai pengamat, Verdy menyimak secara mendalam pemaparan visi, misi, dan pandangan masing-masing calon yakni pasangan nomor urut 1 Sanusi – Lathifah Shohib maupun pasangan nomor urut 2, Gunawan – Umar Usman dalam debat publik yang bertema Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat dan Menyelesaikan Persoalan Daerah.
Baca Juga: Jelang Debat Publik Perdana, Ini Pesan 3 Paslon Pilwali Kota Batu 2024
Ada empat catatan menarik yang disampaikan Verdy setelah mengikuti rangkaian acara debat publik tersebut. Catatan tersebut telah dirangkum Tugumalang.id sebagai berikut ini:
1. Gaya Komunikasi Masing-Masing Pasangan Calon Berbeda
Setelah mengikuti debat publik kedua Pilkada 2024 di setiap segmen. Verdy menilai kedua pasangan calon (paslon) memiliki gaya berkomunikasi yang cukup berbeda. Pasangan Sanusi – Lathifah menurutnya cenderung defensif dengan menyampaikan klaim-klaim kinerja yang sudah dilakukan.
Sementara pasangan Gunawan-Umar Usman cenderung lebih ofensif dengan mengkritisi sejumlah kebijakan Sanusi yang menjadi petahana.
“Gaya komunikasi politik yang diusung masing-masing paslon berbeda. Paslon 01 lebih banyak menyampaikan klaim dengan kinerja yang sudah dilakukan dalam mengatasi persoalan daerah,” kata Verdy.
Baca Juga: Outfit Debat Kedua, Salaf Kenakan Jaket Bergambar Garudeya, Gus Pilih Beskap Malangan
“Sementara paslon 02 lebih menggunakan strategi ofensif dengan mengkritisi sejumlah kebijakan yang dianggap belum optimal terutama dalam memberikan pelayanan daerah bagi warga Kabupaten Malang,” sambungnya.
2. Kurang Jual Beli Serangan
Menyoroti jalannya debat publik kedua Pilkada 2024, Verdy menilai belum terjadi jual beli serangan. Menurutnya hal itu terjadi karena pasangan Gunawan-Umar Usman kurang melakukan counter dengan dukungan data pembanding untuk menyanggah klaim-klaim yang disampaikan pasangan Sanusi-Lathifah.
“Sayangnya, setelah paslon 01 menyampaikan beberapa klaim. Paslon 02 kurang memberikan counter claim dengan data yang kuat sebagai pembanding. Sehingga dalam perdebatan itu belum terjadi jual beli serangan (adu data secara signifikan),” terangnya.
3. Paslon 01 Lebih Praktis Sedangkan Paslon 02 Menekankan Kedekatan Publik
Verdy memberikan tanggapannya terkait dengan pemaparan visi, misi, dan program yang disampaikan oleh masing-masing Paslon. Ia menyebut paslon 01 cenderung lebih praktis dan ingin menunjukkan kematangan dan pengalaman dalam memahami masalah.
“Paslon 01 lebih praktis dalam merespon persoalan-persoalan, ingin menunjukkan kematangan dan pengalaman dalam memahami masalah atau aspek kognisi,” ujar Verdy.
Sedangkan untuk paslon 02, Verdy menyebut bahwa Gunawan-Umar Usman lebih menekankan bagaimana membangun simpati dan kedekatan dengan warga Kabupaten Malang.
“Sedangkan paslon 02 lebih menekankan upaya membangun kedekatan publik, ingin mendapatkan simpati masyarakat dengan menguatkan keberpihakan terhadap persoalan masyarakat atau tepatnya pada aspek afeksi,” imbuhnya.
4. Kedua Paslon Cukup Baik di Wilayah Retoris
Verdy mengatakan kedua paslon cukup baik di wilayah retoris. Keduanya memberikan harapan yang lebih baik kepada warga Kabupaten Malang sebagai pemilih. Hanya saja ia juga sedikit mengkritisi kedua paslon yang dirasa bagus dalam menata narasi tetapi masih kurang dalam kedalaman substansi.
“Kedua paslon cukup baik di wilayah retoris, mereka memberikan harapan bagi bagi warga atau pemilih. Persoalannya, debat bukan hanya sekedar kemampuan menata narasi tapi kedalaman substansi yang berorientasi pada penyelesaian masalah lebih mempunyai urgensi,” ungkap Verdy.
Demikian empat catatan yang disampaikan pengamat politik UB pasca acara Debat Publik Kedua Pilkada Malang 2024 kemarin. Semoga informasi ini bermanfaat!.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A